BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Penelitian
dapat dilakukan dengan baik terhadap ilmu manapun, termasuk terhadap praktik
pendidikan. Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada
aplikasi dari konsep dan teori. Penelitian yang demikian, dikelompokkan sebagai
penelitian terapan atau applied research. Sedangkan penelitian yang diarahkan
untuk menguji konsep, asumsi, dan proposisi, penelitian tersebut dikategorikan
sebagai penelitian dasar. Penelitian bidang pendidikan tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Dalam melakukan
suatu penelitian hendaknya kita harus memahami tentang pengertian penelitian
itu sendiri, alasan dilakukannya suatu penelitian, dan lain sebagainya.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan
beberapa masalah antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian?
2. Apakah yang dimaksud dengan penelitian
pendidikan?
3. Mengapa perlu melakukan penelitian?
4. Apa saja sumber-sumber ilmu pengetahuan untuk
melakukan penelitian?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka kita dapat
mengetahui:
1.
Pengertian penelitian
2.
Pengertian penelitian pendidikan
3.
Alasan-alasan dilakukannya suatu penelitian
4.
Sumber-sumber ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian
Penelitian pada hakikatnya merupakan
suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan
pendapat yang berbeda dalam merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan
terhadap suatu masalah, baik sebagai usaha mencari kebenaran melalui pendekatan
ilmiah. Penelitiaan merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan,
mengembangkan dan menguji teori. Berikut ini pengertian penelitian menurut para
ahli:
Menurut Fellin, Tripodi, dan Meyer
(1996) Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan,
memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan)
dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.Pada dasarnya riset atau penelitian
adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
Menurut Clifford Woody, riset adalah
suatu pencarian yang dilaksanakan dengan teliti untuk memperoleh kenyataan- kenyataan
atau fakta atau hukum-hukum baru. Didalamnya terdapat usaha dan perencanaan
yang sungguh-sunggguh yang relatif memakan waktu yang cukup lama.
Menurut Hill Way, penelitian adalah
suatu metode studi yang bersifar hati-hati dan mendalam dari segala bentuk
fakta yang dapat dipercaya atas masalah
tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
Menurut Winarno Surahmad, penelitian
adalah kegiatan ilmiah mengumpulakan pengetahuan baru dari sumber-sumber
primer, dengan tekanan tujuan pada penemuan prinsip-prinsip umum, serta
mengadakan ramalan generalisasi di luar sample yang diselidiki.
Menurut Soetrisno Hadi, penelitian
adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Menurut Cooper dan Emory (1995),
peneliitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan
pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah.
Menurut Suparmoko (1991), penelitian
adalah usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahuai atau mempelajari
fakta-fakta baru dan juga sebagai penyaluran hasrat ingin tahu manusia.
Kerlinger (1986) mengemukakan,penelitian
ialah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis,terkontrol,
empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Hasil
penemuan tersebut, baik discovery atau invention. Hasil temuan sesuatu
yang memang sudah ada dengan dukungan fakta biasa disebut discovery.
Sukardi (2005) mengatakan, discovery diartikan
sebagai hasil temuan memangsebetulnya sudah ada. Ia mencontohkan, misalnya
penemuan Benua Amerika. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa invention dapat
diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan
dukungan fakta, misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah mati dan
dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru.
Secara umum, penelitian diartikan
sebagai suatu proses pengumpulan dananalisis data yang dilakukan secara
sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan
analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif
dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau
noninteraktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif,
melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku.
Dalam penerapannya, kadang-kadang
penelitian dan metode ilmiah disamakan artinya. Penelitian merupakan suatu
kerja penelitian atau penyelidikanterhadap suatu masalah. Penyelidikan tersebut
menggunakan metode-metode ilmiah. Penggunaan metode ilmiah bertujuan untuk menemukan
jawaban terhadap masalah atau persoalan melalui penerapan prosedur-prosedur
ilmiah. Penerapan pendekatan ilmiah ini adalah cara untuk memperoleh informasi
yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif memiliki dasar positivis dan banyak diterapkan dalam
bidang-bidang ilmu pengetahuan alam, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Sukardi
(2005) mengemukakan beberapa ciri penelitian yang memiliki dasar positivis,
antara lain sebagai berikut:
a.
Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang dan
waktu.
b.
Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka.
c.
Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti.
d.
Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban permasalahan yang
hendak diteliti.
Suatu kerja penelitian menuntut
obyektivitas, terfokus, memerlukan prosesyang intensif, sistematis, dan lebih
formal, baik di dalam proses atau pengukuran maupun penganalisaan dan
penyimpulan hasil-hasilnya. Suatu kerja penelitian bisa juga dilakukan dalam
rangka penemuan dan pengembangan pengetahuan. Metode ilmiah mengikuti proses
identifikasi masalah, pengembangan hipotesis, melakukan observasi, menganalisis,
dan kemudian menyimpulkannya. Proses-proses dimaksud dapat digunakan secara
informal dalam kehidupan seharihari dan belum tentu bisa disebut suatu kerja
penelitian. Dalam metode ilmiah yang dipentingkan ialah aplikasi berpikir
deduktif-induktif didalam pemecahan suatu masalah. Contoh: di suatu ruang
praktek, seorang dokter sedang melakukan kegiatan mendiagnosis penyakit
pasiennya. Dilihat dari cara kerjanya, dokter tersebut bisa
disebut
melakukan metode ilmiah, tetapi belum dapat disebut melakukan suatu kerja penelitian.
Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan. Metode keilmuan
merupakan gabungan antara pendekatan rasional dan empiris. Pendekatan rasional memberikan
kerangka berpikir yang koheren dan logis. Sedangkan pendekatan empiris
memberikan kerangka pengujian dalam memastikan suatu kebenaran dengan cara yang
ilmiah itu diharapkan data yang objektif, valid dan reliabel. Objektif berarti
semua orang akan memberikan penafsiran yang sama. Valid berarti adanya
ketepatan antara data yang terkumpul oleh peneliti dengan data yang terjadi
sesungguhnya. Sedangkan reliabel berarti adanya keajekan data yang didapat dari
waktu ke waktu. Untuk jelasnya, Anda dapat memahami pengertian atau batasan
dari istilah penelitian itu sendiri dengan memperhatikan beberapa ciri suatu
kerja penelitian antara lain sebagai berikut ini.
a.
Penelitian dirancang dan diarahkan guna memecahkan sesuatu masalah tertentu
sebagai jawaban terhadap suatu masalah yang menjadi fokus penelitian.
b.
Penelitian memiliki nilai deskripsi dan prediksi serta hasil temuannya terhadap
sampel yang berfokus pada suatu kelompok atau situasi objek tertentu yang
spesifik yang penekanannya pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip,
serta teori-teori.
c.
Penelitian memerlukan instrumen dan prosedur pengumpulan data yang valid sehingga
membuahkan hasil analisis/penemuan yang akurat dan terpercaya.
d.
Penelitian berkepentingan bukan sekedar mensintesa atau mereorganisasi halhal yang
telah diketahui sebelumnya tetapi lebih diarahkan untuk penemuan baru.
e.
Penelitian dirancang dengan prosedur-prosedurnya secara teliti dan rasional.
f.
Penelitian menuntut keahlian untuk mengetahui secara memadai permasalahan yang
diselidikinya.
g.
Penelitian yang menggunakan hipotesis, tekanannya pada pengujianhipotesis,
bukan pada pembuktian hipotesis.
h.
Penelitian menuntut kesabaran dan tak dilakukan secara tergesa-gesa.
i.
Penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporannya dilakukan secara teliti dan
cermat, baik terhadap prosedurya maupun hasil-hasil dan kesimpulannya disajikan
atas dasar bukti-bukti yang ada secara obyektif, hati-hati, dan cermat sehingga
dapat dijadikan bahan yang berharga.
B. Pengertian
Penelitian Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, dengan penelitian
bisa membawa pengertian yangsemakin baik terhadap perilaku orang perseorangan,
termasuk subyek didik atau pendidik, proses belajar mengajar serta situasi atau
kondisi yang bisa membuat lebih berhasilnya proses pendidikan. Pada ilmu-ilmu
tingkah laku, penelitian mengarah pada pengembangan dan pengujian teori-teori tingkah
laku. Pemahaman terhadap tingkah laku peserta didik maupun pendidik semakin
diperlukan dari hasil-hasil penelitian dalam bidang pendidikan, baik dari segi
ilmu maupun prakteknya. Pada umumnya penelitian–penelitian pendidikan tergolong
penelitian jenis terapan guna mengembangkan generalisasi-generalisasi yang
berkenaan dengan proses belajar mengajar dan bahan-bahan mengajar. Karena itu,
penelitian
pendidikan
memberikan perhatiannya pada pengembangan dan pengujian teroriteori tentang bagaimana
peserta didik (pelajar, mahasiswa) berperilaku dalam seting pendidikan.
Berangkat dari hakikat penelitian yang
dikemukakan di atas, dapatdikemukakan pengertian penelitian pendidikan adalah
cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam upaya memahami proses kependidikan dalam lingkungan
pendidikan melalui pendekatan ilmiah, baik di lingkungan pendidikan formal,
pendidikan informal maupun pendidikan nonformal. Menemukan prinsip-prinsip umum
atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan,
dan mengendalikan kejadiankejadian dalam lingkungan pendidikan merupakan tujuan
dari suatu kerja penelitian penedidikan.
Penelitian
pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada pengembangan
pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan
(Travers dalam Margono, 1997: 18). Menurut Arifin (2012:4), penelitian
pendidikan merupakan penelitian yang memiliki karakteristik sebagai berikut,
yakni dapat memecahkan masalah-masalah praktis pendidikan, memiliki tujuan dan
manfaat yang jelas serta tepat sasaran, dilakukan dengan sengaja, hati-hati,
cermat dan teliti, dapat diuji kebenarannya, dapat diulang oleh peneliti lain,
memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi dan sample,
objek, dan rasional, berlaku secara umum, efisien, konsisten, baik antara
perencanaan maupun antara hasil penelitian dan tujuan penelitian, koheren
antara satu bilangan dengan bagian yang lainnya.
Menurut
Furchan (2007:32), penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang untuk
mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai
proses pendidikan yang menggunakan metode penyelidikan yang sesuai dengan
prosedur dasar dan konsepsi ilmu yang berlaku.
Sedangkan
menurut Asmani (2011:141), penelitian pendidikan adalah suatu proses atau
kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis dan terencana untuk
mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data dengan menggunakan
metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam
bidang pendidikan.
C.
Alasan dilakukannya penelitian
Sekurang-kurangnya ada empat sebab yang
melatarbelakangi mengapapenelitian itu perlu dilakukan, yaitu:
1.
Kesadaran
keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
Dalam kehidupan yang sangat luas tersebut
banyak hal yang tidak kita ketahui, tidak jelas, tidak paham sehingga
menimbulkan kebingungan, karena pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan manusia
yang sangat terbatas, dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas. Oleh
sebab itu, karena ketidaktahuan terhadap sesuatu dalam kehidupannya, seringkali
menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan rasa terancam. Sehingga dengan adanya
hal tersebut perlulah suatu penyelesaian agar manusia dapat menyesuaikan diri
di lingkungan masyarakat.
2.
Pemenuhan
rasa ingin tahu
Manusia memiliki dorongan atau naluri
ingin mengetahui sesuatu diluar dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang
sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu baru yang lebih luas, lebih tinggi, dan
lebih menyeluruh. Dorongan rasa ingin tahu disalurkan untuk menambah dan
meningkatkan pengetahuan serta pemahaman. Contohnya manusia selalu bertanya,
apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dan sebagainya. Bagi kebanyakan orang,
jawabab-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan,
tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuan, para peneliti dan mungkin juga
para pemimpin membutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci, serta lebih
komprehensif.
3.
Pemecahan
masalah
Manusia dalam kehidupannya selalu
dihadapkan pada sebuah masalah, tantangan, ancaman, dan bahkan kesulitan, baik
dalam dirinya, keluarganya,masyarakat sekitarnya serta lingkungan kerjanya.
Banyak cara yang dilakukan manusia untuk memecahkan masalah yang dihadapinya,
antara lain:
a.
Pemecahan masalah
dilakukan secara tradisional atau mengikuti kebiasaan. Contohnya petani
memotong padi menggunakan anai-anai yang secara turun temurun dijadikan sebagai
alat pemotong padi
b.
Pemecahan masalah
secara dogmatis, baik dogma agama, masyarakat, hukum, dan lain-lain. Contohnya
dengan menggunakan dogma agama orang yang mencuri akan dipotong tangannya.
c.
Pemecahan masalah
secara intuitif, yaitu berdasarkan bisikan hati, misalnya seorang ibu
kebingungan anaknya pulang sekolah. Bisikan hatinya, mengecek anaknya dengan
menelepon teman dekat anaknya.
d.
Pemecahan masalah
secara emosional, contohnya pintu terkunci dan dibuka dengan cara didobrak.
e.
Pemecahan masalah secara
spekulatif atau trial and error, contohnya suara radio yang tiba-tiba berhenti
lalu radio tersebut dipukul-pukul sehingga bersuara lagi.
f.
Pemecahan masalah
melalui penelitian. Pemecahan masalah dalam penelitian dilakukan secara
objektif,sistematis,menggunakan metode dan menggunakan prosedur, serta
berpegang pada prinsip-prinsip dan kaedah-kaedah pengumpulan,pengolahan
data,dan pembuktian secara ilmiah.
4.
Pemenuhan
pengembangan diri
Manusia
merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai,dikuasai,dan dimilikinya.
Manusia selalu ingin yang lebih baik,lebihsempurna,lebih memberikan
kemudahan,selalu ingin menambah dan meningkatkan “kekayaan” dan fasilitas
hidupnya. Keinginan manusia yang selalu ingin lebih baik itu, ada yang dicapai
dalam waktu yang relatif singkat dengan ruang lingkup yang lebih sempit maupun
membutuhkan waktu yang cukup lama dengan ruang lingkup yang lebih luas dan
kompleks.
D. Sumber- sumber
Penelitian
Manusia
di beri banyak kelebihan oleh Tuhan. Sebagai makhluk Tuhan mereka belajar atau
berusaha survive. Salah satu usaha tersebut, manusia belajar mengusai ilmu
pengetahuan. Beberapa sumber ilmu pengetahuan yang tersedia sebagai hasil
penelitian ilmiah terhadap masalah – masalah pendidikan . Sumber-sumber
pengetahuan tersebut dapat di kelompokkan menjadi 5, yaitu : (1) pengalaman,
(2) otoritas, (3) cara berfikir deduktif, (4) cara berfikir induktif dan , (5)
pendekatan ilmiah. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :
a. Melalui
pengalaman. Sebagaimana biasa kita dengar orang mengatakan “ guru yang paling
baik adalah pengalaman”. Orang dapat belajar dari pengalamanya karena mereka
melakukan, mengalami dan menghadapi masalah hidup. Sejumlah pengalaman tersebut
dapat dapat di kembangkan manusia dalam berbagai aktivitas atau usaha untuk
memanfaatkan dalam kehidupannya. Misalnya, seorang petani bekerja langsung
sebagai petani dan menjadi petani tanpa sekolah. Seorang anak pandai berdagang
karena sejak kecil,disamping sekolah sudah di ajak bapaknya untuk melayani
berjualan di pasar maupun di rumah. Setelah belajar, mereka mempunyai keahlian
khusus dalam berjual beli dan bahkan mengembangkannnya menjadi pedagang yang
besar.
Cara orang belajar dari
pengalaman sendiri sering disebut trial and error atau coba dan salah dan
mencobanya lagi. Semakin orang tersebut gigih dan tidak putus asa ketika
terjadi salah atau jatuh, semakin besar kemungkinan orang tersebut untuk lebih
berhasil dalam hidupnya.
b. Melalui
metode otoritas. Metode ini digunakan untuk menguasai ilmu pengetahuan jika
metode pengalaman tidak dapat di gunakan secara efektif. Cara lain dengan
bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain. Seorang mahasiswa tidak perlu
pergi ke bulan untuk mengetahui tentang keadaan dan situasi bulan. Mereka dapat
bertanya pada dosenya atau orang yang mempunyai pengalaman dalam bidangnya.
Orang yang mempunyai otoritas ini dapat diinterprestasikan sebagai orang yang
berwenang di bidangnya, orang yang mempunyai kuasa, dan orang lain yang
berhubungan erat dengan permasalahan dan buku literature dan termasuk pula
hasil penilitian para pendahulunya.
Menguasai ilmu pengetahuan , melalui cara otoritas lebih efektif dan
dapat dilaksanakan, jika disekitar orang tersebut ada lembaga atau orang yang
termasuk dalam criteria orang berwenang.
c. Melalui
metode deduktif. Dalam mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan, alasan
logika, merupakan cara yang paling lama digunakan oleh para ilmuan sejak zaman Yunani dan Mesir kuno. Dengan menggunakan alasan
logika yang sudah mendekati ilmiah mereka dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
sedemikian maju dan dpat digunakan sebagai kajian pustaka sampai sekarang.
Mereka melakukan alasan logis untuk membangun suatu dahlil, preposisi, hokum,
dan teori baru. Deduktif pada dasarnya adalah cara
berfikir untuk mencari atau menguasai
ilmu pengetahuan yang berawal dari alasan umum menuju alasan yang lebih
spesifik. Logika deduktif merupakan system berfikir untuk mengorganisasikan
fakta dan mencapai suatu kesimpulan dengan menggunakan argumentasi logika.
Contoh : setiap
binatang menyusui mempunyai kaki. Semua kucing mempunyai kaki. Oleh karena itu
sebagai kesimpulanya , kucing adalah binatang menyusui.
d. Melalui
metode induktif. Cara ini merupakan suatu proses berfikri yang diawali fakta
pendukung yang spesifik menuju pada arah yang lebih umum guna mencapai suatu
kesimpulan.
Contoh: ayam hitam yang
kita amati mempunyai hati. Ayam putih
yang diamati juga mempunyai hati.
Kesimpulannya adalah setiap ayam putih mempunyai hati. Didalam logika
induktif seorang peneliti berangkat dari pengamatan dan mungkin secara
eksperimentasi untuk melihat hati ayam. Dari bervariasi warna ayam dan semuanya
mempunyai hati. Keismpulanya adalah bentuk terakhir yang berupa generalisasi dan pengamatan banyak anak tersebut.
e. Menggunakan
pendekatan ilmiah. Merupakan metode untuk menguasai dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang paling tinggi nilai validitas dan ketepatanya , jika
dibandingkan dengan beberapa macam pendekatan yang telah didiskusikan diatas.
Sangat dianjurkan bagi para peneliti maupun profesional untuk selalu
menggunakan pendekatan tersebut dalam setiap waktu maupun kesempatan. Metode
ilmiah pada prinsipnya adalah metode gabungan secara integral antara dua logika
deduktif dan induktif yang kemudian menghasilkan langkah penting sebagai
strategi ilmiah.
BAB III
PENUTUP
3.1
SIMPULAN
Penelitian
adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui suatu permasalahan
dengan menggunakan metode-metode yang sifatnya ilmiah. Penelitian ini biasanya
digunakan untuk menjawab sebuah argumen yang semula masih rancu menjadi tidak
rancu. Jadi dalam melakukan penelitian haruslah teliti dan pastinya menggunakan
cara- cara yang seharusnya. Dalam dunia
pendidikan, dengan penelitian bisa membawa pengertian yangsemakin baik terhadap
perilaku orang perseorangan, termasuk subyek didik atau pendidik, proses
belajar mengajar serta situasi atau kondisi yang bisa membuat lebih berhasilnya
proses pendidikan. Jadi, penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan untuk
mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan dalam upaya
memahami proses kependidikan dalam lingkungan pendidikan melalui pendekatan
ilmiah, baik di lingkungan pendidikan formal, pendidikan informal maupun pendidikan
nonformal.
Dalam melakukan penelitian pastilah
mempunyai alasan-alasan dalam pembuatannya. Alasan-alasan dilakukannya penelitian
adalah sebagaiberikut: (1) Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan; (2) Pemenuhan rasa ingin tahu; (3) pemecahan masalah; (4) pemenuhan
kebutuhan diri.
Adapula
sumber-sumber pengetahuan dapat di kelompokkan menjadi 5, yaitu : (1) pengalaman,
(2) otoritas, (3) cara berfikir deduktif, (4) cara berfikir induktif dan , (5)
pendekatan ilmiah.
3.2
SARAN
Sebagai
calon pendidik yang handal patutlah jika memiliki pengetahuan tentang
penelitian, baik penelitian yang sifatnya ilmiah maupun non ilmiah. Penelitian-
penelitian tersebut hendaknya dapat menghasilkan sebuah keputusan yang sah dan
teruji kebenarannya. Sehingga kita dapat mengambil sebuah keputusan yang bijak
untuk kita terapkan dalam kehidupan yang sesungguhnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggoro, M. Toha, dkk.2010.Metode Penelitian.Jakarta:Universitas
Terbuka.
Herlin.2013.Pengertian Penelitian dan Penelitian
Pendidikan.(online).(herlinu.blogspot.com/2013/02/pengertian-penelitian-dan
penelitian.html. diakses tanggal 9 Semptember 2014).
Jatger.2014.Alasan Dilakukan Penelitian serta Definisi
Penelitian.(online).(www.jatger.net/2013/01/alasan-dilakukan-penelitian-serta.html.
diakses tanggal 9 Semptember 2014).
Syukri, Muhammad. 2014. Hakikat Penelitian Pendidikan.(online).
(www.pdf-hakikat-penelitian-sd.html.
Diakses tanggal 9 September 2014)
No comments:
Post a Comment