Tuesday 12 June 2018

Pendekatan dan Strategi Dasar Bimbingan Konseling dan Pola Umum 17

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Layanan bimbingan dan konseling sangat penting dalam aktivitas bimbingan di sekolah. Pelaksanaan bimingan dan konseling ini bukan hanya sekedar mata pelajaran, namun juga pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling secara nyata terhadap siswa yang bermaslaha ataupun tidak.  Pola pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ini memliki langkah-langkah dalam melaksanakan bimbingan dan konseling. Karena jika seorang konselor baik guru kelas mauppun guru khusus bimbingan dan konseling akan memerikan suatu bimbingan maka, haruslah sesuai prosedur yang sudah ada. Jika tidak maka hal yang tidak diinginkanpun bisa saja terjadi. Bukannya masalah terselesaikan namun, malah menambah masalah baru. Hal ini tentunya akan semakin mempersulit klien yaitu siswa. Dengan adanya pola pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah  ini maka diharapkan agar siswa dapat mengembangkan dirinya secara optimal dan memberikan bimbingan kearah yang lebih baik serta tidak secara sembarangan.
Matakuliah ini dimaksudkan membekali mahasiswa sebagai calon guru sekolah dasar untuk mampu menyelenggarakan pembelajaran yang membimbing dan memberikan pelayanan dasar-dasar bimbingan sesuai dengan kewenanganya. Sehingga untuk menunjang pembekalan untuk mahasiswa itu beberapa pembahasan dilakukan tentang  pendekatan atau strategi dasar dan pola umum 17.





B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah pendekatan atau strategi strategi dasar dalam pola bimbingan dan konseling di sekolah?
2.      Bagaimanakah kondisi dari pelaksanaan pola umun 17 yang dilaksanakan di linhkunngan SLTP dan SLTA?
3.      Apa sajakah pengetahuan wawasan bimbingan dan konseling yang harus dimiliki oles seorang konselor?
4.      Bidang bimbingan apa sajakah yang ditangani dalam pelayanan bimbingan dan konseling?
5.      Apa sajakah yang merupakan layanan bimbingan dan konseling?
6.      Apakah yang merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling?

C.    TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan masalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui pendekatan atau strategi  dasar dalam pola bimbingan dan konseling di sekolah.
2.      Mengetahui kondisi dari pelaksanaan pola umun 17 yang dilaksanakan di linhkunngan SLTP dan SLTA.
3.      Mengetahui pengetahuan wawasan bimbingan dan konseling yang harus dimiliki oles seorang konselor.
4.      Mengetahui bidang bimbingan yang ditangani dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
5.      Mengetahui apa saja yang merupakan layanan bimbingan dan konseling.
6.      Mengetahui yang merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.


7.       
BAB II
PEMBAHASAN

C. PENDEKATAN ATAU STRATEGI DASAR
Tujuh pendekatan menurut Robert H. Mathewson (1962):
1.      Edukatif versus directif: yaitu satu sisi pelayanan bimbingan dipandang sebagai pengalaman belajar bagi siswa yang belajar bagi siswa yang membantu mereka untuk menentukan sendiri pilihan-pilihannya. Disisi lain pelayanan bimbingan ditafsirkan sebagai penentuan diagnosis oleh seorang ahli disertai rekomendasi-rekomendasikepada siswa dan para guru serta orang tua.
2.      Kumulatif versus pelayanan: yaitu satu sisi pelayanan bimbingan dilihat sebagai program yang kontinyu dan bersambung-sambung. Disisi yang lain hanya dianggap pada saat tertentu.
3.      Evaluasi diri versus oleh orang lain: yaitu satu sisi pelayanan bimbingan dirancang untuk membantu siswa menemukan diri dan evaluasi diri atas prkasa sendiri. Disisi yang lain banyak memberikan tanggapan, pendapat, pandangan dan saran karena siswa dianggap membutuhkan hal itu.
4.      Kebutuhan individu versus kebutuhan lingkungan: yaitu disisi satu pelayanan bimbingan menekankan supaya kebutuhan-kebutuhan masing-masing siswa dipenuhi. Di ujung yang lain difokuskan pada kebutuhan lingkungan masyarakat atau lingkungan sekolah sendiri.
5.      Penilaian subyektif versus penilaian obyektif: yaitu disisi satu pelayanan bimbingan diarahkan ke penghayatan dan penafsiran siswa sendiri terhadap terhadap dirinya sendiri serta lingkungan hidupnya, disisi yanng lain menitik beratkan pengumpilan data siswa dari sumber diluar siswa sendiri.
6.      Komprehensif versus berfokus pada satu aspek atau satu bidang saja: yaitu disatu sisi  pelayanan bimbingan diprogramkan sedimikian rupa sehingga semua tantangan dan permasalahan diberbagai bidang kehidupan siswa tercakup didalamnya. Di sisi yang lain dipusatkan pada aspek-aspek perkembangan atau bidang permasalahan tertentu.
7.      Koordinatif versus spesialistik: yaitu disatu sisi ditangani oleh sejumlah tenaga melakukan kerjasama secara koordinatif dalam memberikan bantuan dan berkedudukan sama dan harus bekerjasama erat dalam mendiskripsi ciri-ciri suatu program bimbingan yang dilaksanakan pada institusi pendidikan, di sisi yang lain ditangani secara psesifik berdasarkan keahlian.

D. POLA UMUM  17
Poladasarbimbingandankonseling yang saatinidilaksanakan di lingkunganpendidikantingkat SMP dan SMA digambarkandalammatriks di bawahini:
No
PengetahuanWawasan  BK
BidangBimbingan
JenisLayanan
KegiatanPendukung
1.
KonsepDasar BK
Bimb. Pribadi
LayananOrientasi
Instrumentasi
2.
Fungsi BK
Bimb. Sosial
LayananInformasi
Himpunan Data
3.
Landasan BK
Bimb. Belajar
LayananPenempatan
KonferensiKasus
4.
AsasBk
Bimb. Karier
LayananPembelajaran
KunjunganRumah
5.
Prinsip-prinsip BK
LayananKonselingPerorangan
AlihTangan
6.
LayananBimbinganKelompok
7.
LayananKonselingKelompok

1. Pengetahuan Wawasan Bimbingan dan Konseling
a.       Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling:
1)      Perubahan dan perkembangan masyarakat;
2)      Modernisasi;
3)      Era globalisasi dan informasi;
4)      Dampak modernisasi,globalisasi dan informasi;
5)      Derajat manusia diantara sekian makhluk;
6)      Dimensi kemanusiaan(individualitas,sosialitas,mralitas,dan religiusitas)
7)      Manusia seutuhnya;
8)      Sumber masalah;
9)      Peranan pendidikan;
10)  Peranan bimbngan dan konseling;
11)  Peraturan perundang undangan
12)  Sisitem pendidikan nasional
b.      Fungsi bimbingan dan konseling
1)      Fungsi pemahaman
2)      Fungsi pencegahan
3)      Fungsi pengentasan
4)      Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
c.       Landasan bimbingan dan konseling
1)      Landasan filosofi: menitik beratkan pada pemahaman tentang hakekat manusia. Menuntut konselor bekerja secara cermat, tepat dan bijaksana karena berhubungan dengan menusia. Hakekat manusia dilihat dari beberapa dimensi memiliki empat dimensi yaitu:
a)      Dimensi keindividualan,
b)      Dimensi kesosialan,
c)      Dimensi kesusialan dan
d)     Dimensi keberagaman
2)      Landasan religius: menitik beratkan pada pemahaman tentang keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam semesta terhadap makhluk Tuhan. Upaya konselor pada landasan ini menuntut suasana dan perangkat budaya dan kemasyarakatan sesuai dengan kehidupan bergama dalam membantun dan memecahakan  masalah individu.
3)      Landasan psikologis: menitik beratkan pada pemahaman tentang tingkah laku klien. Upaya konselor pada landasan ini menuntut bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku perlu diubah, dikembangkan dalam masalah-masalah yang dihadapi atau tujuan yang dicapai dengan pemahaman bahwa pemahaman tingkah laku yang jadi sasaran pelayanan  memiliki latar belakang dan masa depan yang berbeda.
4)      Landasan sosial budaya: penyelenggaraan bimbingan dan konseling harus dapat dilandasi oleh pertimbangan keanekaragaman sosial budaya dan hidup dalam masyarakat disamping akan dinamika sosial budaya menuju masyarakat lebih maju. Pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan mengembangkan kemampuan dan meningkatkan mutu kehidupan serta martabat manusia Indonesia yang harus berakar pada budaya bangsa sendiri.
5)      Landasan ilmiah dan teknologi: sifat keilmuan bimbingan dan konseling yaitu sebagai ilmu yang multi yang menerima sumbanagan besar dari ilmu-ilmu lain dan bidang teknologi.
6)      Landasan pedagogis: tujuan pendidikan dan tujuan bombingan dan konseling memang dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bentuk pendidikan sehingga tujuan  bimbingan dan konseling memperkuat tujuan pendidika dan menunjang program pendidikan secara menyeluruh.
d.      Asas bimbingan dan konseling
1)      Asas kerahasiaan
2)      Asas kesukarelaan
3)      Asas keterbukaan
4)      Asas kekinian
5)      Asas kemandirian
6)      Asas kegiatan
7)      Asas kedinamisan
8)      Asas keterpaduan
9)      Asas kenormatifan
10)  Asas keahlian
11)  Asas alih tangan
12)  Asas tutwuri handayani
e.       Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
1)      Prinsip prinsip berkenaan dengan sasarn pelayanan
2)      Prinsip prinsip berkenaan dengan masalah individu
3)      Prinsip prinsip berkenaan dengan pelayanan

2. Bidang Bimbingan
1)      Bidang bimbingan pribadi
Bidang ini dapat membantu menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME.
Bidang ini dapat diperinci menjadi menjadi pokok-pokok sebagai berikut:
a)      Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME.
b)      Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya di masa depan.
c)      Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran da pemahamannya melalui kegiatan yang kreatifdan produktif.
d)     Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha dan penanggulangannya.
e)      Kemantapan kemampuan mengambil keputusan.
f)       Kemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.
g)      Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehatbaik secara rohaniah maupun jasmani.
2)      Bidang bimbingan sosial
Bidang ini dapat membantu siswa mengenal dan beerhubungan dengan lingkungan sosialnya.
Bidang ini dapat diperinci menjadi menjadi pokok-pokok sebagai berikut:
a)      Pemantapan kemampuan bekomunikasi baik memalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
b)      Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.
c)      Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan brhubungan sosial baik di rumah, sekolah, maupun dimasyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu dan kebiasaan yang berlaku.
d)     Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman sebaya baik dirumah, disekolah, maupun dimasyarakatpada umumnya.
e)      Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.
f)       Orientasi tentang hidup berkeluarga.
3)      Bidan bimbingan belajar
Bidang ini membantu siswa mengembangkan diri sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta menyipakanny melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Bidang ini dapat diperinci menjadi menjadi pokok-pokok sebagai berikut:
a)      Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya, mengembangkan keterampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan menjalani program penilaian hasil belajar.
b)      Pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mendiri maupun berkelompok.
c)      Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.
d)     Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat pengembangan pengetahuan dan kemampuan serta pengembangan pribadi.
e)      Orientasi belajar di perguruan tinggi.
4)      Bidang bimbingan karir
Bidang ini membantu siswa merencanakan dan mengmbangkan masa depan karir.
Bidang ini dapat diperinci menjadi menjadi pokok-pokok sebagai berikut:
a)      Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan.
b)      Pemantapan orientasi dan informasi karir pada umumnya, khusunya kair yang hendak dikembamgkan.
c)      Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
d)     Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khusus sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan.

3.Layanan Bimbingan dan Konseling
1)      Layanan orientasi
Ditujukan untuk semua siswa baru dan untuk pihak-pihak lain guna memberikan pemahaman dan penyesuaia diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki siswa. fungsi utama layanan orientasi ialah: fungsi pemahaman dan pencegahan.
Materi yang dapat diangkat melalui layanan orientsi ada berbagai macam,yaitu:
a)      Orientasi umum sekolah ynag baru dimasuki
b)      Orientasi kelas baru dan semester baru
c)      Orientasi kelas terakhir, semester akhir, EBTA, ijazah.
Materi layanan orientasi dalam bidang-bidag bimbingan meliputi:
1.      Layanan orientasi dalam bidang bimbingan pribadi kegiatannya meliputi kegiatan pemberian orientasi tentang:
a)      Fasilitas penunjang ibadah keagamaan yang terdapat di sekolah.
b)      Acara keagamaan yang menunjang pengembangan kegiatan peribadatan.
c)      Hak dan kewajiban siswa termasuk pakaian sekolah.
d)     Bentuk pelayanan dan bimbingan konseling dalam membatu siswa mengenal kemampuan, bakat, minat, dan cita-citanya serta usaha mengatasi berbagai permasalahan pribadi yang ditemui di rumah, sekolah, dan masyarakat.
e)      Fasilitas kesehatan.
2.      Layanan orientasi dalam bidang bimbingan sosial kegiatannya meliputi kegiatan pemberian orientasi tentang:
a)      Suasana kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial di sekolah, aik dengan sesama teman, guru, wali kelas, ,aupun staf sekolah lainnya.
b)      Peraturan dan tata tertib memasuki /menggunakan kantor, kelas, perpustakaan, mushola, laborat dan fasilitassekolah lainnya.
c)      Lingkungan sosial masyarakat sekitar sekolah dengan berbagai bentuk tuntutan pergaulan dan kebiasaan masyarakat.
d)     Wadah yang ada disekolahyang dapat membantu dan meningkatkan serta mengembangkan hubungan sosial siswa seperti OSIS, Pramuka, UKS, PMR, kesenian dan olah raga.
e)      Orientasi orang tua siswa dan guru.
f)       Adanya pelayanan bimbingan sosial bagi para siswa.  
3.      Layanan orientasi dalam bidang bimbingan belajar kegiatannya meliputi kegiatan pemberian orientasi tentang:
a)      Pelaksanaan belajar mengajar, jadwal pelajaran, guru-guru setiap mata pelajaran.
b)      Linhkungan dan fasilitas sekolah yang menunjangnkegiatan dan belajar seperti ruang kelas, workshop, laboratorium, perpustakaan, ruangan diskusi, ruang bimbingan konseling.
c)      Kurikulum bekenaan dengan tujuan pendidikan, mata pelajaran dan program belajar, sistem pendekatan proses belajar-mengajar, tugas-tugas kegiatan ko-kurikuler, sistem ujian, penilaian, kenaikan kelas, EBTA,ijazah, jenis dan sistem penetapan pilihan kegiatan ekstrakurikuler, pelayanan bimbingan dan konseling sebagai bagian dari kurikulum.
d)     Suasana belajar di sekolah pada umumnya yang oerlu dikembangkan.
e)      Adanya pelayanan bimbingan belajar bagi para siswa.
4.      Layanan orientasi dalam bidang bimbingan karier kegiatannya meliputi kegiatan pemberian orientasi tentang:
a)      Peran bimbingan dan konseling serta pelacakan karier di sekolah menengah.
b)      Pelaksanaan bimbingan karieruntuk siswa sekolah menengah.
c)      Kegiatan yang diharapkan dari siswa dalam pelakanaan bimbingan karier.
            Layanan ini bisa diselenggarakan melalui berbagai cara seperti ceramah, tanya jawab, diskusi dll yang dapat diberikan oleh konselor atau personil lain dan tentunya direncanakan dan dikoordinasikan oleh konselor sekolah. Diselenggarakan dalam bentuk pertemuan pada awal mulainya kagiatan pada satu jenjang atau periode pendidika tertentu.

2)      Layanan informasi
            Bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi, digunakan sebagai bahan acuan  dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita – cita, menyelenggarakan kehidupan sehari – hari dan mengambil keputusan.Fungsi layanan ini adalah Fungsi pemahaman dann pencegahan.
            Materi yang dapat diangkat melalui layanan informasi ada berbagai macam,yaitu
1.      Informasi pengembangan pribadi
2.      Informasi kurikulum dan proses belajar mengajar
3.      Informasi pendidikan tinggi
4.      Informasi jabatan
5.      Informasi kehidupan keluarga, sosial kemasyarakatan, keberagaman, sosial- budaya, dan lingkungan.
Materi layanan informasi dalam bidang – bidang bimbingan meliputi :
1.      Dalam bidang bimbingan pribadi
a.       Tugas – tugas perkembangan masa remaja akhir khususnya tentang kemampuan dan perkembangan peribadi.
b.      Pengembangan kebiasaan dan sikap dalam keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c.       Usaha untuk mengenal bakat, minat serta bentuk pembinaan , pengembangan dan penyaluran.
d.      Perwujudan hidu sehat.
2.      Dalam bidang bimbingan sosial
a.       Tugas – tugas dan perkmbangan  masa remaja tentang kemampuan dan pengembangan hubungan sosial.
b.      Cara bertingkah laku, tata krama, sopan santuan dan disiplin di sekolah.
c.       Tata krama pergaulan dengan teman sebaya.
d.      Hak dan kewajiban warga negara.
e.       Keamanan dan ketertiban warga masyarakat.
f.       Pelaksanaan pelayanan bimbingan sosial.
3.      Layanan informasi dalam bidang  bimbingan belajar
a.       Tugas – tugas perkembangan remaja berkenaan dengan pengembangan diri, keterampilan ilmu, tekhnologidan kesenian.
b.      Cara belajar di perpustakaan, meringkas buku, membuat catatan dan mengulang pelajaran.
c.       Pengajaran perbaikan dan pengayaan.
d.      Kemungkinan timbulnya berbagai masalah belajar dan upaya pengentasannya
e.       Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya meningkatkan kegiatan dan hasil belajar siswa.
f.       Cara belajar di perpustakaan, meringkas buku, membuat catatan dan mengulang pelajaran.
4.      Layanan informasi dalam bidang bimbinga karir
a.       Tugas – tugas perkembangan masa remaja berkenaan dengan kemampuan dan perkembangan karir.
b.      Perkembangan karir di masrakat.
c.       Sekolah menengah kursus – kursus, beserta program pilihannya, baik umum maupun kejuruan dalam rangka pengembangan karir.
d.      Pelaksanaan pelayanan bimbingan karir bagi siswa.
Layanan informasi dapat diselenggarakan melalui berbagai cara seperti ceramah, tanya jawab dan disksi selanjutnya dapat dilengkapi dengan peragaan, selebaran, tayangan foto, film ,video dan peninjauan ketempat – tempat atau obyek – obyek yang dimaksud.. papan informasi dapat diselenggarakan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan, gambar,pamflet dll.

3)      Layanan penempatan / penyaluran
            Kemampuan, bakat, dan minat bila tidak disalurkan secara tepat dapat mengakibatkan siswa yang bersangkutan tidak dapat berkembang secara optimal.layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa berada pada posisi dan pilihan tepat yaitu berkenaan dengan penjurusan, kelompok belajar,karir, kegiatan ekstrakurikuler, program latihan dan pendidikan yang lebih tinggi sesuai kondisi fidik dan psikisnya.fungsi utama layanan penempatan dan penyaluran ialah fungsi pencegahan dan pemeliharaan.
            Materi yang dapat diangkat melalui layanan penempatan dan penyaluran ada berbagai macam, yaitu :
1.      Penempatan di dalam kelas berdasar kondisi dan ciri pribadi dan hubungan sosial siswa serta asas pemerataan.
2.      Penempatan dan penyaluran ke dalam kelmpok belajar berdasarkan kemampuan dan kelompok campuran.
3.      Penempatan dan penyaluran di dalam program yang lebih luas.

Materi layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan  meliputi
1.      Layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan pribadi kegiatannya meliputi:
a.       Posisi duduk dalam kelas yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan pribadi siswa.
b.      Pilihan keterampilan dan kesenian sesuai dengan kemamouan bakat dan minat.
c.       Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat digunakan sebagai penunjang pengembangan kebiasaan dan sikap keagamaan, kemampuan, bakat,minat dan cita – cita seperti kegiatan OSIS.Pramuka, UKS, PMR, Kesenian dan olah raga.
2.      Dalam bidang kegiatan sosial kegiatannya meliputi kegiatan pemberian penempatan dan penyalurany tentang:
a.       Kelompok kegiatan bersama sehingga siswa mampu memberi dan menerimaserta berkomunikasi secara dinamis, kreatif dan produktif seperti organisasi kelas.
b.      Kegiatan kesiswaan seperti kepengurusan OSIS, kegiatan lapangan, koperasi siswa dan polisi lalu lintas sekolah.
3.      Dalam bidang bimbingan belajar,kegiatannya meliputi:
a.       Kelompok belajar berdasarkan kemampuan siswa seperti kelompok cepat, sedang dan lambat.
b.      Kelompok belajar campuran.
c.       Kelompok belajar tanbahan yang didasarkan atas minat.
d.      program pengajaran perbaikan.
e.       Program pengayaan: dan
f.       Kelompok penelitian ilmiah remaja.
4.      Dalam bidang bimbingan karir, kegiatannya meliputi:
a.       Kelompok latihan keterampilan dan kegiatan ekstra-kurikuler yang menunjang pilihan karir.
b.      Kelompok kerja penyusunan peta dunia kerja sederhana, melalui diskusi, ceramah dari nara sumber daan kegiatan kunjungan ke instansi.
c.       kelompok yang menbahas pilihan program studi lebih lanjut.
Pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran didahului oleh pengungkapan:
a.       kondisi fisik siswa meliputi:
1.      keadaan panca indera (terutama mata dan telinga)
2.      ukuran badan;
3.      jenis kelamin:
4.      keadaan fisik lainnya.
b.      Kemampuan akademik, kemampuan berkomunikasi, bakat dan minat.
Kondisi psikofisik, seperti terlalu banyak gerak, cepat lelah.

4)      Layanan pembelajaran
Memungkinkan siswa memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya.fungsi utama ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
Materi umum layanan pembelajaran dapat diangkat melalui layanan pembelajaran yaitu melalui;
1.      Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar:
2.      Pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik;
3.      Pengembangan keterampilan belajar;
4.      Pengajaran perbaikan;
5.      Program pengayaan.

Materi layanan pembelajaran dalam bidang bimbingan meliputi;
1.      Layanan pembelajaran dalam bidang bimbingan pribadi kegiatannya meliputi pengembangan pemahaman dan keterampilan untuk memantapkan pada diri siswa.
a.       Kebiasaan bersikap dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME;
b.      Pengenalan dan penerimaan perubahan pertumbuhan fisik dan psikis.
c.       Pengenalan tentang kemampuan, bakat dan minat.
d.      Pengenalan terhadap kelemahan diri sendiri dan upaya penanggulangannya;
e.       Kemampuan mengambil keputusan dan pengarahan diri sendiri;
f.       Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
2.      Dalam bidang bimbingan sosial,kegiatannya meliputi;
a.       Kemampuan berkomunikasi, serta menerima dan menyampaikan pendapat secara logis;
b.      Kemampuan bertingkah laku berhubungan sosial;
c.       Hubungan dengan teman sebaya di rumah.
d.      Pemahaman pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah;
e.       Pengenalan dan pengamalan piola hidup sederhana sehat dan bergotong royong.
3.      Dalam bidang bimbingan belajar,kegiatannya meliputi ;
a.       Peningkatan motivasi belajar siswa;
b.      Peningkatan ketrampilan belajar;
c.       Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik;
d.      Pengajaran perbaikan;
e.       Program pengayaan;
f.       Pengembangan dan pemanfaatan lingkungan sekitar.
4.      Dalam bidang bimbingan karir,kegiatannya meliputi :
a.       Pilihan karir dan latihan keterampilan;
b.      Orientasi dan penempatan karir, dunia kerja dan upaya memperoleh penghasilan;
c.       Orientasi dan informasi lembaga – lembaga kerja;
d.      Pilihan orientasi dan informasi perguruan tinggi sesuai dengan perkembangan arah.
Penyelenggaraan layanan pembelajaran didahului oleh pengungkapan kemampuan dan kondisi siswa dalam kegiatan belajarnya sehingga dapat diketahui siswa-siswa yang
1.      Cepat dan sangat cepat dalam belajar;
2.      Lambat dan sangat lambat dalam belajar;
3.      Kurang motivasi dalam belajar;
4.      Tidak memiliki keterampilan teknis dalam belajar yang memadai.

5)      LayananKonselingPerseorangan
  Tujuandanfungsilayanankonselingperorangandimaksudkanuntukmemungkinkansiswamendapatkanlayananlangsung, tatapmukadengankonselorsekolahdalamrangkapembahasandanpengentasanpermasalahannya.
            Materilayanankonselingperorangandalambidang – bidangbimbinganmeliputi:
  1. Layanankonselingperorangandalambidangbimbinganpribadi.
  2. Layanankonselingdalambidangbimbingansosial.
  3. Layanankonselingdalambidangbimbinganbelajar.
  4. Layanankonselingperorangandalambidangbimbingankarier.

6)      LayananBimbinganKelompok
Tujuandanfungsilayanankonselingkelompokdimaksudkanuntukmemungkinkansiswasecarabersama-samamemperolehberbagaibahandarikonselorsekolahsebagainarasumber yang bermanfaatuntukkehidupansehari-haribaiksebagaiindividumaupunpelajar, anggotakeluargadanmasyarakat.
Materilayananbimbingankelompokmeliputi :
1.      Pemahamandanpemantapankehidupanberagamadanhidupsehat.
2.      Pemahamandanpenerimaandirisendiridan orang lainsebagaimanaadanya.
3.      Pemahamantentangemosi, prasangka, konflikdanperistiwa yang terjadi di masyarakatsertapemecahannya.
4.      Pengaturandanpenggunaanwaktusecaraefektifuntukbelajar, kegiatansehari-hari, danwaktusenggang.
5.      Pemahamantentangadanyaberbagaialternatifpengambilankeputusandanberbagaikonsekuensinya.
6.      Pengembangansikapkebiasaanbelajar, pemahamanhasilbelajar, timbulnyakegagalanbelajar, dancarapenaggulangannya.
7.      Pengembanganhubungansosial yang efektifdanproduktif.
8.      Pemahamantentangduniakerja, pilihandanpengembangankariersertaperencanaanmasadepan.
Pemahamantentangpilihandanpersiapanmemasukijurusan/progranstudidanpendidikanlanjutan.
Materilayananbimbingankelompokdalambidangbimbinganmeliputi :
  1. Layananbimbingankelompokdalambidangbimbinganpribadi.
  2. Layananbimbingankelompokdalambidangbimbingansosial.
  3. Layananbimbingankelompokdalambidangbimbinganbelajar.
  4. Layananbimbingankelompokdalambidangbimbingankarier.
Penyelenggaraanlayananbimbingankelompokterselenggaraatasmemanfaatkandinamikakelompokuntukmencapaitujuanlayananbimbingan.Agar dinamikakelompok yang berlangsungdalamkelompokdapatberlangsungefektif, baikkelompoktetapmaupuntidaktetap.

7)      LayananKonselingKelompok
Tujuandanfungsilayanankonselingkelompokmemungkinkansiswamemperolehkesempatanbagipembahasandanpengentasanmasalaha yang dialamimelaluidinamikakelompok.Layanankonselingkelompokmerupakanlayanankonseling yang diselenggarakandalamsuasanakelompok.
            Materilayanankonselingkelompokdalambidang-bidangbimbinganmeliputi :
  1. Layanankonselingkelompokdalambidangbimbinganpribadi.
  2. Layanankonselingkelompokdalambidangbimbingansosial.
  3. Layanankonselingkelompokdalambidangbimbinganbelajar.
  4. Layanankonselingkelompokdalambidangbimbingankarier.

4. KegiatanPendukungBimbingandanKonseling
            Kegiatanpendukungbimbingandankonselingmeliputikegiatanpokok :
  1. Aplikasi instrumental bimbingandankonseling.
  2. Himpunan data.
  3. Konferensikasus.
  4. Kunjunganrumah.
  5. Alihtangan.
            Semuakegiatanpendukungitulangsungdikaitkandenganpadakeempatbidangbimbingan yang disesuaikandengankarateristikdankebutuhansiswa.
4  Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling
1.      Aplikasi Instrumentasi
Tujuan dan fungsi aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling bermaksud mengumpulkan data dan keterangan peserta didik baik secara individual maupun kelompok. Pengumpulan data dan keterangan ini dilakukan dengan berbagai instrumen baik tes maupun non tes. Fungsi utama bimbingan yang diemban oleh kegiatan penunjang aplikasi instrumentasi ialah fungsi pemahaman.
Materi umum aplikasi intrumentasi bimbingan dan konseling meliputi:
1.      Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Kondisi mental dan fisik siswa, pengenalan terhadap diri sendiri.
3.      Kemampuan pengenalan lingkungan dan hubungan social.
4.      Tujuan, sikap, kebiasaan, keterampilan dan kepampuan belajar.
5.      Informasi karier dan pendidikan.
6.      Kondisi keluarga dan lingkungan.
Materi aplikasi dalam bidang-bidang  bimbingan:
a.       Aplikasi instrumentasi dalam bimbingan pribadi, meliputi:
1)      Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2)      Pengenalan dan penerimaan perubahan.
3)      Pengenalan tentang kekuatan diri.
4)      Pengenalan tentang kelemahan diri serta upaya penanggulanganya.
5)      Kemapuan mengambil keputusandan pengaraha diri.
6)      Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
b.      Aplikasi instrumentasi dalam bimbingan social, meliputi:
1)      Kemampuan berkomunikasi
2)      Kemapuan bertingkah laku hubungan social.
3)      Hubungan denga teman sebaya.
4)      Pemahaman pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
c.       Aplikasi instrumentasi dalam bimbingan belajar, meliputi:
1)      Tujuan belajar dan latihan
2)      Sikap dan kebiasaan belajar
3)      Kemampuan ketermpilan teknis belajar
4)      Kegiatan dan disiplin balajar
5)      Penguasaan materi pelajaran dan latihan
6)      Orientasi belajar di sekolah
d.      Aplikasi instrumentasi dalam bimbingan karier, meliputi:
1)      Pilihan dan latihan keterampilan
2)      Orientasi dan informasi pekerjaan/karier
3)      Orientasi dan informasi lembaga-lembaga ketermpila
4)      Pilihan orientasi dan informasi perguruan tinggi
2.      Himpunan Data
Tujuan dan fungsi himpunan data bimbingan dan koseling dimaksudkan menghimpun seluruh data dan keterangan peserta yang relevandengan keperluan pengembangan siswa dalam berbagai aspeknya. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh penyelenggaraan himpunan data ialah fungsi pemahaman.
Materi umum himpuna data meliputi pokok-pokok data/keterangan tentang berbagai hal sebagaimana menjadi isi dari berbagai aplikasi kemampuan siswa, catatan anekdot,  laporan khusus dan informasi pendidikan dan jabatan.
Materi himpunan data dalam bidang-bidang bimbingan:
a.       Himpunan data dalam bimbingan pribadi, meliputi:
1)      Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2)      Kondisi perubahan,pertumbuhan, dan perkembangan fisik dan psikis
3)      Kemampuan umum, bakat dan minat
4)      Pengenalan tentang kelemahan diri serta upaya penanggulanganya.
5)      Kemapuan mengambil keputusandan pengaraha diri.
6)      Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
b.      Himpunan data dalam bimbingan sosial, meliputi:
1)      Kemampuan berkomunikasi
2)      Kemampuan bertingkah laku hubungan social.
3)      Hubungan denga teman sebaya.
4)      Pemahaman pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah
5)      Pengenalan dan pengamalan pola hidup sederhana sehat dan bergotong royong.
c.       Himpunan data dalam bimbingan belajar, meliputi:
1)      Tujuan belajar dan latihan
2)      Sikap dan kebiasaan belajar
3)      Kemampuan ketermpilan teknis belajar
4)      Kegiatan dan disiplin balajar
5)      Penguasaan materi pelajaran dan latihan
6)      Orientasi belajar di sekolah
d.      Himpunan data dalam bimbingan karier, meliputi:
1)      Pilihan dan latihan keterampilan
2)      Orientasi dan informasi pekerjaan/karier
3)      Orientasi dan informasi lembaga-lembaga ketermpila
4)      Pilihan orientasi dan informasi perguruan tinggi
Lebih himpunan data juga dapat meliputi hasil wawancara, konferensi kasus, kunjungan rumah, analisis hasil belajar, pengamatan dan hasil upaya pengumpulan data lainnya yang relevan. Keseluruhan data yang dikumpulakan itu dapat dikelompokan menjadi:
1)      Data Pribadi, menyangkut diri masing-masing siswa secara perorangan, yag dilakukan setiap siswa, bersifat berkelanjutan.
2)      Data kelompok, menyangkut aspek dari sekelompok siswa seperti gambaran menyeluruh hasil belajar siswa satu kelas, hasil sosiometri hasil kelas, laporan peyelenggaraan dan hasil diskusi /belajar kelompok.
3)      Data umum, data yang tidak menyangkut diri siswa baik secara pribadi/perorangan maupun kelompok.
A.      Jenis dan Kegunaan Data Siswa, Pengumpulan dan Penyimpanan dalam Bimbingan dan Konseling
1.    Jenis Data
Data merupakan hal yang penting dalam memahami siswa secara lebih baik. Pemahaman lebih baik tentag siswa hanya akan dicapai jika sekolah memiliki data yang lengkap dan menyeluruh baik data pribadi maupun data lingkungan.
a.       Data pribadi, ialah data pribadi siswa, meliputi:
1)      Data tentang pengenalan diri siswa
2)      Data tentang latar belakang keluarga dan lingkungan social
3)      Data tentang keadaan kesehatan
4)      Data tentang kemaampuan dasar
5)      Data tentang kemampuan khusus
6)      Data tentang riwayat pendidikan dan prestasi belajar
7)      Data tentang kepribadian
8)      Data tentang kegiatan-kegiatan luar sekolah
9)      Data tentang rencana massa depan
b.      Data Lingkungan, ini sangat penting dan berguna dalam rangka pemberian informasi kepada siswa. Data yang dimaksud ialah:
1)      Data tentang pendidikan,  yaitu data yang berkenaan dengan system penyelenggaraan pendidikan, kurikulum, program yang ada, mata pelajaran yang dipersyaratkan, syarat-syarat masuk, biaya yang diperlukan dll.
2)      Data tentang jabatan dan pekerjaan, data kategori ini antara lain berkenaan dengan jenis-jenis jabatan dan pekerjaan, kesempatan dan syarat-syarat kerja, dan kondisi-kondisi kerja.
3)      Data tentang social pribadi, kategori ini antara lain mengenai adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan dan tradisi.
2.    Sumber-sumber Data
Sumber data ialah pihak-pihak yang dapat dimintai dan memberikan keterangan tentang pribadi siswa dan lingkungan.
3.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data, baik bersifat tes maupun non tes.
a.       Tes
Teknik pengumpulan data tes merupakan suatu serangkaian pertanyaan atau tugas yang harus dijawab atas dasar pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap atau kualifikasi seseorang. Penggolongan tes atas aspek psikis yang diukur dibedakan jenisnya, yaitu:
1)      Tes Intelegensi, adalah suatu teknik atau alat yang digunakan  untuk mengungkap taraf kemampuan dasar seseorang, dalam kemampuan berpikir, bertindak dan menyusaikan diri secara efektif.
Tes intelegensi dapat dibedakan atas:
a)      Tes intelegensi umum
b)      Tes intelegensi khusus
c)      Tes intelegensi diferensial
Kegunaan tes intelegensi:
a)      Membantu guru dan konselor sekolah menganalisis berbagai masalah yang dihadapi siswa
b)      Membantu guru dan konselor sekolah memahami sebab-sebab terjadinya masalah yang dialami siswa berkaitan dengan  kemampuan dasarnya
c)      Membantu guru dan konselor sekolah mengenali siswa yang memiliki kemampuan sangta tinggi, sangat rendah, dan yang membutuhkan kebutuhan pendidikan khusus.
d)     Membantu guru dan konselor sekolah menafsirkan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa.
2)      Tes bakat, bakat adalah suatu kondisi pada sesorang yang dengan latihan khusus memungkinkannya menguasai suatu kecakapan, pengetahuan, keterampilan tertentu seperti kemampuan bermain music, kemampuan berolahraga.  Tes bakat adalah suatu tekni atau alat untuk mengetahui kecakapan,pengetahuan, keterampilan dalam bidang tertentu.
3)      Tes kepribadian. Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari system-sistem psikologis dalam diri individu yang menentukan  penyesuaian-penyesuaian yang unik dengan lingkungan.  Menurut Alport dalam Erman Amti & Marjohan (1993), kepribadian dapat diukur dengan berbagai cara dengan jalan melihat:
a)      Apa yang seseorang katakan tentang keadaan dirinya sendiri.
b)      Apa yang orang lain kataka tentang diri seseorang
c)      Apa yang seseorang lakukan dalam stuasi tertentu
4)      Tes Prestasi Belajar. Tes prestasi ialah suatu alat tes  yang disusun untuk mengukur hasil-hasl pengajaran, kemajuan yang telah dicapai selama pelajaran dalam kurun waktu tertentu.

b.      Non-Tes
1)   Observasi
               Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengatasi dan mencatat secara sistematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak. Dilihat dari hubungan pengamat dengan orang yang diamati, pengamat dibedakan atas observasi partisisif, yaitu pengamat ikut dalam kegiatan yang dilakukan oleh orang/ siswa yang diamati. Pengamatan non-partisipatif adalah pengamat tidak ikutdalam kegiatan yang dilakukan oleh orang/siswa yang diamati, pengamat bertindak seolah-olah sebagai penonton sambil mencatat peristiwa yang diamati.
Catatan Anekdot (Anaecdotal Record) merupakan suatu bentuk pencatatan tentang gejala tingkah laku individu yang diamati, ini biasanya memahami tingkah laku atauperistiwa yang aneh luar biasa atau jarang dilakukan siswa.
Ciri-ciri catatan Anekdot yang baik bila:
a)      Membuat keterangan, data tanggal, tempat dan suasana dimana peristiwa itu terjadi.
b)      Melukiskan perbuatan individu siswa dan relasi orang lain yang hadir terhadap peristiwa itu.
c)      Melengkapi catatab dengan gerakan yang ditampilkan siswa seperti mimik, gerak-gerik, wajah dan tekanan suara.
d)     Membuata uraian secukupnya meliputi episode yang terjadi sehingga catatan tidak tertinggal.
Contoh format Catatan Anckdot:
Nama siswa: ...............................................................            Kelas: ....................
Tanggal
Kejadian
Komentar


Pengamat: ......................


Skala Penilaian (Rating Scale), skala penilai ini seperti anaecdote record.Penilaian kepribadian terhadap siswa seperti kejujuran, kepercayaan pada diri sendiri, kepemimpinan, dll.Beberapaskala penilaian yang sering digunakan untuk merekam tingkah laku atau kepribadian siswa antara lain:
a)      Skala Bilangan merupakan skala penilaian yang dilakukan pengamat dengan cara melingkari bilangan yang menunjukkan derajat yang dimunculkan siswa. Setiap rangkaian bilangan uraian verbal yang menunjuk pada perilaku siswa.
Contoh Skala Penilaian Bilangan:
Contoh akan menilai taraf kegairahan siwa dalam belajar. Pertanyaannya Bagaimana kegairahannya? Jawabannya adalah masa  bodoh (1), kurang bergairah (2), cukup bergairah (3), sangat bergairah (4). Dapat pula dengan angka ..... 1 2 3 4. Pengamat memberi tanda cek atau melingkari bilangan yangpalinng sesuai dengan derajat kegairahan yang diamati dalam format yang sudah disusun.
b)      Skala Uraian, skala ini disusun dengan menggunakan serangkaian ungkapan yang menggambarkan berbagai kadar ciri yang dinilai, biasanya disusun dengan berurutan.
Contoh Skala Uraian:
Contoh: Bagaimana kerajianan siswa dalam bekerja?
- - - - - 1. Lamban, kurang berusaha
- - - - - 2. Sering tidak menyelesaikan pekerjaan seharusnya
- - - - - 3. Menuruut syarat untuk bekerja, tetapi tidak
- - - - - 4. Rajin bekerja dan kadang-kadang lebih dari yang diharapkan
- - - - - 5. Sangat rajin dan biasanyalebih dari yang diharapkan

2)   Daftar Isian (angket)
Ialah suatu daftar pertanyaan atau pernyataan yang digunakan untuk pengumpulan data dimana melalui dftar pertanyaan atau pernyataan itu diharapkan dapat memberikan tanggapan secara tertulis. Daftar isian menurut bentuknya dapat dibagi atasdaftar daftar isian tertutup dan daftar isian terbuka. Daftar isian tertutup adalah daftar isian yang jawabannya sudah disediakan oleh pembuat angket dan responden tinggal memilih salah satu atau beberapa diantara yang sesuai dengan keadaannya. Daftar isian terbuka adalah daftar isian yang jawabannya tidak ditentukan  lebih dahuli oleh pembuat angket tetapi diberi keleluasaan responden untuk memberi jawaban.
Perbedaan bentuk tertutup dan terbuka
Bentuk Tertutup
Bentuk Terbuka
Kebaikan
Kebaikan
ü  Dapat dijawab dengan mudah kerena masing-masing butir pertanyaan sudah disediakan jawabannya.
ü  Perponden tinggal memilih jawaban yang disediakan.
ü  Variasi jawaban tidak banyak berbeda.
ü  Responden dapat memberikan jawaban/tanggapannya secara bebas berkenaan dengan keadaan-keadaan dirinya.
ü  Dapat lebih mencerminkan keadaan yang sebenarnya kerena jawaban atau tanggapan yang diberikan responden itu keluar dari lubuk hatinya sendiri.
Kelemahan
Kelemahan
ü  Karena jawabannya sudah disediakan, boleh jadi jawaban itu tidak selalu sesuai dengan keadaan diri responden.
ü  Sukar menjawabnya karena responden harus memikirkan dan mengungkapkan sendiri semua jawaban yang diperlukan.
ü  Sukar diolah, karena disamping jawabannya sangat beragam, adakalanya tulis dan bahasa yang digunakan sukar dipahami maksudnya.


3)   Wawancara
Adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan mengadakan pembicaran atau tanya jawab secara lisan antara orang yang mewawancarai dengan yang diwawancarai.  Dalam wawancara ada dua pihak yang berbeda kedudukannya. Pihak pertama adalah pihak yang mencari keterangan atau data sedang ynag lain adalah pihak yang diwawancara, pihak yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan.
Pertimbangan yang perlu dilakukan selama wawancara:
1.      Pewawancara hendaknya memberi kesempatan yang luas kepada yang diwawancarai untuk mengemukakan pendapat dan pandangannya.
2.      Pewawancara hendaknya tidak menggunakan hanya stu pola untuk mendapatkan keterangan yang mungkin sudah terstruktur menjrut bentuk tertentu. Sebaiknya pola pertanyaan itu bervariasi dari seorang individu ke individu yang lain.
3.      Pewawancara hendaklah berusaha menghindari diri dari kecenderungan untuk berbicara terlalu bnyak dan harus berusaha mendengarkan dengan sebaik-baiknya keterangan yang disampaikan pewawancara.
Contoh pedoman wawancara:
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN
ORANG TUA SISWA
Nama siswa : ........................................         Sekolah: ............................................
Kelas           : ........................................         Tanggal: ............................................
1.      Apakah kecakapan dan minat khusus anak anda?
2.      Adakah di merasa senang dengan kemajuan-kemajuannyadi sekolah?
3.      Badaimana pergaulannya dengan saudara-saudaranya? Dengan siapa dia paling intim?
17.  Apakah tugas-tugas khusu yang diberikan kepada anak anda dirumah? Dalam hal apakah dia paling berhasil? Apakah yang paling sukar dia lakukan?
18.  Adakah sesuatu masalah kesehatan yang barangkali berhubungan dengan tingkah laku anak anda?
19.  Pekerjaan apakah yang paling senang dia lakukan diwaktu senggang?
20.  Bagaimanakah pertimbangan bapak tentang masalah anak anda dan bagaimana pula tentang pelajarannya?
........................ 200....
Pewawancara                  

4)   Sosiometri
Merupakan suatu teknik untuk mengungkapakan hubungan sosial antar anggota di dalam suatu kelompok. Metode ini juga untuk mengetahui popularitas seseorang di dalam kelompoknya. Cara penyajiannya dengan peta sosiometri dan sosiogram.
Contoh dari salah satu bentuk angket sosiometri:
Nama siswa : ...........................................     Kelas : ...............................................
Petunjuk :
Dalam bebrapa hari ini kita akan mengatur letak duduk kita dan melaksanakan belajar kelompok. Anak-anak dapat membantu bapak melakukan hal ini dengan menuliskan nama-nama tema yang paling kamu sukai untuk kegiatan tersebut.
Ingat!
1.      Pilihanmu itu harus terdiri dari teman-teman yang terdapat di kelas ini, termasuk yang tidak hadir.
2.      Kamu harus menulis namanya dengan terang.
3.      Kamu harus menuliskan dua orang teman yang paling kamu sukai.
4.      Nama teman yang kamu tulis itu tidak boleh diketahui oleh teman lainmmu.

........................... 200....
Yang memilih


Contoh Peta Sosiometri:
SISWA
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
JML
A
-
X
X







2
B

-
X

X





2
C


-

X
X




2
D



-
X

X



2
E




-
X
X



2
F




X
-

X


2
G



X
X

-



2
H





X

-

X
2
I






X
X
-

2
J







X
X
-
2
JML
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
20

Peta sosiomerti ini cepat mengenali siswa yang paling banyak dipilih, tidak disenangi atau terisolasi. Tapi sukar mengenali siapa siswa yang paling memulih dan kecenderungan terbentuk kelompok. Maka perlu membuat sosiogarm untk mudahmengenal.
1.      Status hubungan masing-masing siswa (dipilih dan ditolak)
2.      Besarnya jumlah pemilih setiap siswa
3.      Arah pilihan dari dan terhadap murid tertentu
4.      Kualitas arah pilih
5.      Intensitas pilih
6.      Ada tidaknya pusat pilihan
7.      Ada tidaknyaisolasi
Contoh Bagan Sosiometri:
 









Bentuk hubungan anatar siswa dalam suatu kelompok dapat bermacam-macam, seperti berikut ini.
                                          Bentuk ini, pilihan terpusat pada siswa                                                          tertentu
                                      


Bentuk segitiga, yaitu hubungan yang mempunyai tensitas   cukup kuat
 


                                                           
A         B            C          D  Bentuk rantai, yaitu hubungan sepihak                                                              atau searah


5)      Riwayat Hidup
Setiap siswa memiliki riwayat hidup yang unik, berbeda satu sama lainnya, yang mengetahui hanya dirinya sendiri. Semuanya terrefleksi dalam riwayat hidup atau biogarfi.
1.      Riwayat hidup terstruktur, menyangku masalah hidup masa lalu, yang akan datang dan masa yangakan datang. Beberapa topiiknya meliputi: keluargaku, kehidupan disekolah dasar, dan cita-citaku. Penulisan ini dimaksudkan untuk merangsang siswa untuk mengungkapkan dirinya.
2.      Riwayat hidup tidak terstruktur, bahwa riwayathidup ini dituliskan secara bebas. Dalam mengemukakan tentang dirinya tanpa harus terikat pada aturan strujtur tertentu.
6)   Studi Kasus
Merupakan suatu metode yang komprehensif yang digunakan untuk mengungkap data individu. Disini mennyajikan gambaran menyeluruh tentang totalitas kepribadian dengan mengadakan studi tentang perkembangan seseorang serta hubungan keadaan dirinya sekarang. Informasi diperoleh dari semua sumber yang dapat dipercaya. Informasi itu mengandung penafsiran, recomendasi dan kemungkinan tindak lanjut yang diambil untuk meninjau perkembangan dan penyesuaian siswa.
               Pada  umumnya studi kasus dilaksanakan dalam menangani siswa yang menghadapi kesulitan belajar, masalah hubungan sosial, masalah tingkah laku lain yang memerlukan perhatian khusus terutama kasus yang memerlukan pendekatan diagnostik.
7)   Penyimpanan Data
Data tentang siswa yang dikumpulkan harus dihimpun dengan secara sistematis, diklasifikasikan jenisnya kemudian disimpan menurut sistem tertentu.  Untuk memenuhi maksud ini diperlukan Buku Data Pribadi Siswaaa /Cumulatif Record. Semua data tentang murid dimasukkan kedalam Buku Data Pribadi Siswa /Cumulatif Record.
Manfaat Buku Data Pribadi Siswa /Cumulatif Record:
1.      Upaya mendapatkan informasi tentang pengalaman masa lalu siswa sebagai individu.
2.      Upaya menyediakan informasi untuk kegiatan kelompok.
3.      Penyusunan  rencana pelajaran dan pengalaman bimbingan yang diperlukan.
4.      Penilaian tentang perkembangan siswa.
5.      Penilaian tentang rencana pekerjaan.
6.      Penyelenggaraan prosedur administrasi.
7.      Pencatatan pengalaman siswa saat ini.
8.      Pengelompokan siswa kedalam kelas, kelompok, kegiatan, dalam layanan penempatan.
9.      Pelaksanaan penelitian tentang kesesuaian hasil pendidikan.
Contoh model Buku Data Pribadi Siswa/ Curikulum Record
BUKU DATA PRIBADI SIWA
(CURIKULUM RECORD)
A.    IDENTITAS SISWA
Nama lengkap                         : .................................................................
Jenis kelamin                           : .................................................................
Tempat /tanggal lahir              : .................................................................
Alamat sekarang                     : .................................................................
Perubahan alamat                    : .................................................................
Alamat waktu libur                 : .................................................................
Agama                                     : .................................................................
Suku                                        : .................................................................
Anak yang ke                          : .................................................................
Nomor Buku Induk                : .................................................................

Keterangan lain
a.       Tinggal sekarang bersama:
ü  Ayah dan ibu tiri                           (           )
ü  Ayah saja                                      (           )
ü  Ibu saja                                          (           )
ü  Semua saudara-saudara                 (           )
ü  Kakak saja                                     (           )
ü  Adik saja                                       (           )
ü  _ _ _ _ _ _ _                                  (           )
ü  _ _ _ _ _ _ _                                  (           )
ü  Wali                                               (           )
Alasan tinggal dengan wali                 : .........................................
Hubungan dengan wali                       : .........................................
b.      Bahasa ibu yang dipergunakan                 : .........................................
c.       Mulai diterima di sekolah ini kelas           : .........................................
B.     IDENTITAS ORANG TUA
a.       Orang tua:
Nama Ayah                       : .................................................................
Tahun lahir                        : .................................................................
Agama                               : .................................................................
Suku                                  : .................................................................
Pendidikan Tinggi             : .................................................................
Pekerjaan / no. Telp           : .................................................................
Alamat rumah / no. Telp   : .................................................................
Perubahan alamat              : .................................................................

Nama Ayah                       : .................................................................
Tahun lahir                        : .................................................................
Agama                               : .................................................................
Suku                                  : .................................................................
Pendidikan Tinggi             : .................................................................
Pekerjaan / no. Telp           : .................................................................
Alamat rumah / no. Telp   : .................................................................
Perubahan alamat              : .................................................................
b.      Wali
Nama Wali                        : .................................................................
Tahun lahir                        : .................................................................
Agama                               : .................................................................
Suku                                  : .................................................................
Pendidikan Tinggi             : .................................................................
Pekerjaan / no. Telp           : .................................................................
Alamat rumah / no. Telp   : .................................................................
Perubahan alamat              : .................................................................
Hubungan keluarga           : .................................................................
Jumlah anggota keluarga
yang menjadi tanggungan : .................................................................

C.     JUMLAH ANGGOTA KELUARGA
a.       Jumlah / susunana saudara kandung
No
Nama
L/P
Umur
Pendidikan
Keterangan
1.
2.
3.
4.






(Pada kolom keterangan ditulis: masih sekolah, sudah bekerja, atau menganggur)

b.      Jumlah / susunan saudara Tiri / Angkat
No
Nama
L/P
Umur
Pendidikan
Keterangan
1.
2.
3.
4.






(Pada kolom keterangan ditulis: masih sekolah, sudah bekerja, atau menganggur)

c.       Jumlah / susunana saudara yang menumpang
No
Nama
L/P
Umur
Pendidikan
Keterangan
1.
2.
3.
4.






(Pada kolom keterangan ditulis: masih sekolah, sudah bekerja, atau menganggur)

D.    RIWAYAT PENDIDIKAN
a.       Kemajuan Akademik
No
Tahun
Nama Sekolah
Kelas
Keterangan








b.      Kemajuan Akademik Lainnya
No
Jenis Sekolah / Kursus
Lama Pendidkan
Jenis prestasi/ ijasah/ yang dicapai/ diperoleh







E.     CITA-CITA PENDIDIKAN
No
Tahun
Jenis pendidikan yang dicita-citakan
Alasan







F.      CITA-CITA PEKERJAAN
No
Tahun
Kelas
Jenis pekerjaan yang dicita-citakan
Alasan








G.    JENIS TES YANG DIIKUTI
No
Jens Tes
Tanggal Tes
Umur
Grade
Keterangan









a.       Tes Intelegensi
Tgl Tes
Nama Tes
Kelas Total
IQ Verbal
IQ Non-Verbal
Keterangan









b.      Tes Bakat
Tgl Tes
Nama Tes
Kelas
Hasil
Keterangan dan Saran








c.       Tes Sikap
Tgl Tes
Nama Tes
Kelas
Hasil
Keterangan dan Saran








d.      Tes Minat
Tgl Tes
Nama Tes
Kelas
Hasil
Keterangan dan Saran








e.       Tes Kepribadian
Tgl Tes
Nama Tes
Kelas
Hasil
Keterangan dan Saran








H.    PEREKMBANGAN DAN KESEHATAN JASMANI
a.       Perkembangan Jasmani
No. pada
Tahun / Kelas pada
Berat Badan
Tinggi Badan
1.

Tgl. .....................................
...................................... Kg.
Tgl. .....................................
...................................... Kg.
2.

Tgl. .....................................
...................................... Kg.
Tgl. .....................................
...................................... Kg.
3.

Tgl. .....................................
...................................... Kg.
Tgl. .....................................
...................................... Kg.
4.

Tgl. .....................................
...................................... Kg.
Tgl. .....................................
...................................... Kg.
5.

Tgl. .....................................
...................................... Kg.
Tgl. .....................................
...................................... Kg.

b.      Keadaan Kesehatan Jasmani
Tahun / Semester
pendengaran
Gigi
Mata
THT
keterangan










c.       Penyakit Berat / Kecelakaan yang Pernah Diderita
No
Tanggal / Tahun
Nama Penyakit
Keceakaan Menderita
Lamanya
Keterangan









Catatan
1.      Lahir biasa / belum waktunya / berkelainan          : .................
2.      Dokter yang biasa merawat                                  : .................
3.      Pernah diopersi tahun                                           : .................

I.       PERKEMBANGAN SOSIAL
No
Jenis Keaktifan
Tujuan
Peranan
Keterangan









3.      Konferensi Kasus
Konferensi kasus bersifat teerbatas dan tertutup, konferensi kasus juga bermaksud upaya pengentasan masalah. Fungsi utama bimbingan yang diemban loeh penyelenggaraan konferensi kasus ialah fungsi pemahaman dan pengentasan.materi konferensi kasus dalam bidang bimbingan adalah membeicarakan segenap aspek permasalahan baik menyangkut aspek-aspek pribadi dan pengembangannya. Tidak setiap konferensi kasus dikaji kesemmua bidang bimbingan, tetapi terganntung dari cakupan masalah siswa yang diajukan dalam konferensi kasus. Dilaksanakan hanya untuk penanganan suatu masalah siswa yang diperlukan tambahan masukan dari berbagai pihak tertentu yang diyakini dapat membantu enangananan masalah siswa seperti orang tua murid, wali kelas, guru mata pelajaran dan pihak yang bersangkutan. Penyelenggaraan konferensi kasus harus dibicarakan dahulu dan mendapat persetujuan dari siswa yang bermasalah. Sehinggapenyelenggaraan konferensi kasus seluruh pembicaraan melaksanakan asas kerahasiaan. Seluruh peserta harus diyakini dan memiliki sikap yang teguh untuk merahasiakan segenap aspek yangdibicarakan. Hasil penyelenggaraan konferensi kasus diintegrasikan kedalam himpunan data pribadi siswa.

4.      Kunjungan Rumah
Memiliki dua tujuan yang pertama untuk memperoleh berbagai keterangan / data yang diperlukan dalam pemahaman lingkungan dan permasalahan siswa. Kedua untuk pembahasan dan pengemtasan permasalahan siswa. Fung utamannya ialah fungsi pemahaman dan pengentasan. Materi kunjungan rumah akan dipeolehnya berbagai data keterangan, meliputi:
a.       Kondisi rumah dan orang tua
b.      Fasikitas belajar yang ada di rumah
c.       Hubungan antara anggota
d.      Sikap dan kebiasaan siswa dirumah
e.       Beragai pendapat orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam perkembangan anak dan pengentasan masalah siswa
f.       Komitmen orang tua dan anggota kelluarga lainnya dalam perkembangan saiwa dan pengentasan masalah siswa.
Materi ini hendaknya dibina melalui kunjunnngan rumah menyankut seluruh bidang bimbingan dan konselingyaitu bidang pribadi, sosial, belajar dan karier
Pembimbing perlu periapan berupa:
a.       Pembicaraan dengan siswa yang bersangkutan tentang rencana kunjungan rumah
b.      Rencana yang matang mencakup waktu kunjungan, hal yang akan dibicarakan, hal yang akandiobservasi komitemen akan dimintakan pada orang tua.
c.       Pemberitahuan kepada orang tua yang akan dikunjungi
Dalam keadaan tertentu kunjungan rumah dapat diganti dengan pemanggilan orang tua ke sekolah. Persiapan dan prosedur pemanggilan data dasarnya sejalan dengan persiapan dan prosedur kunjungan rumah.



5.      Alih Tangan Kasus
Tujuan dan fungsi alih tangan kasus diartikan bahwa wali kelas, guru mata pelajaran, staf sekolah, atau orang tua mengalih tangankan siswa kepada konselor sekolah. Sebaliknya konselor sekolah menemukan siswayang bermasalah dalam bidang pemahaman/ penguasaan materipelajaran / latihan secara khusus dapat megalihtangankansiswa kepada guru mata pelajaran, untuk mendapatkan perbaikan aau program pengayaan. Dapat pula dialihkan kepada ahli lain yang relevan. Fungsi utamanya adalah fungsi pengentasan.
Materi alih tangan kasus pada pokok kasus yang dialihkatangankan adalah keseluruhan kasus yang dialih tangankan. Secara khusus maternya ialah bagian permasalahan yang belum tuntas ditangani konselor sekolah dan materi itu di luar bidang keahlian ataupun kewenangan konselor sekolah. Materi alih tangan kasus  mencakup segenap bidang bimbingan:  bidang bimbingan bidang pribadi, sosial, belajar dan karier. Dalam alih tangan kasus perlu pertimbangan terlebih dahulu kecocokan antara inti materi perasalahan yang dialihtangankan itu dengan bidang keahlian tempat alih tangan yang dimaksud.
Penyelengaraan alih tangan kasus hanya dilakukan apabila konselor sekolah menjumpai kenyataan bahwa sebagian atau keseluruhan inti permasalahan siswa berada di luar kemampuan/ kewenangan konselor sekolah. Dengan demikian semua masalah memerlukan alih tangan kasus.





BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Pola pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah memiliki beberapa bagian pembahasan. Diantaranya adalah pendekatan atau strategi dasar dan pola umum 17 yang meliputi pengetahuan wawsan bimbingan dan konseling, empat bidang bimbingan dan konseling, tujuh layanan bimbingan dan konseling, dan lima layanan pendukung bimbingan dan konseling. Pengetahuan wawsan bimbingan dan konseling yang harus dimiliki seorang konselor yaitu mengenai konsep dasar, fungsi, landasan, asas, dan prinsip-prinsip bimbingan dan  konseling. Bidang bimbingan meliputi bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir. Sedang layananan bimbingan dan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan/penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan konseling kelompok. Dan yang terakhir adalah kegiatan bimbingan dan konseling yang meliputi kegiatan pokok aplikasi instrumentasi bimbingandan konseling, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah dan alih tangan kasus. Dari seluruh pembahasan ini harus dipelajari dengan benar agar dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan knseling akan terselenggara dengan baik dan benar. Masalah yang dihadapi klien cepat selesai dan dapat ditangani dengan teapt serta klien dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya secara optimal.

B.     SARAN
Sebaiknya kita sebagai mahasiswa calon guru sekolah dasar harus mempelajari bab ini dengan sungguh-sungguh dan serius. Karena hal ini akan mempengaruhi perkembangan siswa yang kita ajar (klien) nantinya. Ketika kita dihadapkan pada suatu kondisi untuk menyelesaikan suatu masalah yang sedag dialami oleh siswa kita atau klien, kita harus mengetahui langkag yang terbaik. Jika salah dalam mengambil keputusan maka akan berakibat fatal. Selain mempelajari pola pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, kita juga harus mempelajari atau mengetahui bagaimana sifat dan karakter dari pada klien atau siswa yang kita ajar. Karena hal ini akan membantu kita dalam memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi klien dan dapat mengembangkan siswa secar optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya

No comments:

Post a Comment