BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Layanan bimbingan dan konseling sangat
penting dalam aktivitas bimbingan di sekolah. Pelaksanaan bimingan dan
konseling ini bukan hanya sekedar mata pelajaran, namun juga pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling secara nyata terhadap siswa yang bermaslaha
ataupun tidak. Pola pelayanan bimbingan
dan konseling di sekolah ini memliki langkah-langkah dalam melaksanakan
bimbingan dan konseling. Karena jika seorang konselor baik guru kelas mauppun
guru khusus bimbingan dan konseling akan memerikan suatu bimbingan maka,
haruslah sesuai prosedur yang sudah ada. Jika tidak maka hal yang tidak
diinginkanpun bisa saja terjadi. Bukannya masalah terselesaikan namun, malah
menambah masalah baru. Hal ini tentunya akan semakin mempersulit klien yaitu
siswa. Dengan adanya pola pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ini maka diharapkan agar siswa dapat mengembangkan
dirinya secara optimal dan memberikan bimbingan kearah yang lebih baik serta
tidak secara sembarangan.
Matakuliah ini
dimaksudkan membekali mahasiswa sebagai calon guru sekolah dasar untuk mampu
menyelenggarakan pembelajaran yang membimbing dan memberikan pelayanan
dasar-dasar bimbingan sesuai dengan kewenanganya. Sehingga untuk menunjang pembekalan
untuk mahasiswa itu beberapa pembahasan dilakukan tentang pendekatan atau strategi dasar dan pola umum
17.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan
masalah-masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah pendekatan atau strategi strategi dasar dalam pola bimbingan
dan konseling di sekolah?
2.
Bagaimanakah kondisi dari pelaksanaan pola umun 17 yang dilaksanakan di
linhkunngan SLTP dan SLTA?
3.
Apa sajakah pengetahuan wawasan bimbingan dan konseling yang harus
dimiliki oles seorang konselor?
4.
Bidang bimbingan apa sajakah yang ditangani dalam pelayanan bimbingan dan
konseling?
5.
Apa sajakah yang merupakan layanan bimbingan dan konseling?
6.
Apakah yang merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling?
C.
TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
tujuan penulisan masalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui pendekatan atau strategi
dasar dalam pola bimbingan dan konseling di sekolah.
2.
Mengetahui kondisi dari pelaksanaan pola umun 17 yang dilaksanakan di
linhkunngan SLTP dan SLTA.
3.
Mengetahui pengetahuan wawasan bimbingan dan konseling yang harus
dimiliki oles seorang konselor.
4.
Mengetahui bidang bimbingan yang ditangani dalam pelayanan bimbingan dan
konseling.
5.
Mengetahui apa saja yang merupakan layanan bimbingan dan konseling.
6.
Mengetahui yang merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
7.
BAB
II
PEMBAHASAN
C. PENDEKATAN
ATAU STRATEGI DASAR
Tujuh
pendekatan menurut Robert H. Mathewson (1962):
1. Edukatif
versus directif: yaitu satu sisi pelayanan bimbingan dipandang sebagai
pengalaman belajar bagi siswa yang belajar bagi siswa yang membantu mereka
untuk menentukan sendiri pilihan-pilihannya. Disisi lain pelayanan bimbingan ditafsirkan
sebagai penentuan diagnosis oleh seorang ahli disertai
rekomendasi-rekomendasikepada siswa dan para guru serta orang tua.
2. Kumulatif
versus pelayanan: yaitu satu sisi pelayanan bimbingan dilihat sebagai program
yang kontinyu dan bersambung-sambung. Disisi yang lain hanya dianggap pada saat
tertentu.
3. Evaluasi
diri versus oleh orang lain: yaitu satu sisi pelayanan bimbingan dirancang
untuk membantu siswa menemukan diri dan evaluasi diri atas prkasa sendiri.
Disisi yang lain banyak memberikan tanggapan, pendapat, pandangan dan saran
karena siswa dianggap membutuhkan hal itu.
4. Kebutuhan
individu versus kebutuhan lingkungan: yaitu disisi satu pelayanan bimbingan
menekankan supaya kebutuhan-kebutuhan masing-masing siswa dipenuhi. Di ujung
yang lain difokuskan pada kebutuhan lingkungan masyarakat atau lingkungan
sekolah sendiri.
5. Penilaian
subyektif versus penilaian obyektif: yaitu disisi satu pelayanan bimbingan
diarahkan ke penghayatan dan penafsiran siswa sendiri terhadap terhadap dirinya
sendiri serta lingkungan hidupnya, disisi yanng lain menitik beratkan
pengumpilan data siswa dari sumber diluar siswa sendiri.
6. Komprehensif
versus berfokus pada satu aspek atau satu bidang saja: yaitu disatu sisi pelayanan bimbingan diprogramkan sedimikian
rupa sehingga semua tantangan dan permasalahan diberbagai bidang kehidupan
siswa tercakup didalamnya. Di sisi yang lain dipusatkan pada aspek-aspek
perkembangan atau bidang permasalahan tertentu.
7. Koordinatif
versus spesialistik: yaitu disatu sisi ditangani oleh sejumlah tenaga melakukan
kerjasama secara koordinatif dalam memberikan bantuan dan berkedudukan sama dan
harus bekerjasama erat dalam mendiskripsi ciri-ciri suatu program bimbingan
yang dilaksanakan pada institusi pendidikan, di sisi yang lain ditangani secara
psesifik berdasarkan keahlian.
Poladasarbimbingandankonseling
yang saatinidilaksanakan di lingkunganpendidikantingkat SMP dan SMA
digambarkandalammatriks di bawahini:
No
|
PengetahuanWawasan BK
|
BidangBimbingan
|
JenisLayanan
|
KegiatanPendukung
|
1.
|
KonsepDasar BK
|
Bimb. Pribadi
|
LayananOrientasi
|
Instrumentasi
|
2.
|
Fungsi BK
|
Bimb. Sosial
|
LayananInformasi
|
Himpunan Data
|
3.
|
Landasan BK
|
Bimb. Belajar
|
LayananPenempatan
|
KonferensiKasus
|
4.
|
AsasBk
|
Bimb. Karier
|
LayananPembelajaran
|
KunjunganRumah
|
5.
|
Prinsip-prinsip BK
|
LayananKonselingPerorangan
|
AlihTangan
|
|
6.
|
LayananBimbinganKelompok
|
|||
7.
|
LayananKonselingKelompok
|
1.
Pengetahuan Wawasan Bimbingan dan
Konseling
a. Konsep
Dasar Bimbingan dan Konseling:
1) Perubahan
dan perkembangan masyarakat;
2) Modernisasi;
3) Era
globalisasi dan informasi;
4) Dampak
modernisasi,globalisasi dan informasi;
5) Derajat
manusia diantara sekian makhluk;
6) Dimensi
kemanusiaan(individualitas,sosialitas,mralitas,dan religiusitas)
7) Manusia
seutuhnya;
8) Sumber
masalah;
9) Peranan
pendidikan;
10) Peranan
bimbngan dan konseling;
11) Peraturan
perundang undangan
12) Sisitem
pendidikan nasional
b. Fungsi
bimbingan dan konseling
1) Fungsi
pemahaman
2) Fungsi
pencegahan
3) Fungsi
pengentasan
4) Fungsi
pemeliharaan dan pengembangan
c. Landasan
bimbingan dan konseling
1) Landasan
filosofi: menitik beratkan pada pemahaman tentang hakekat manusia. Menuntut
konselor bekerja secara cermat, tepat dan bijaksana karena berhubungan dengan
menusia. Hakekat manusia dilihat dari beberapa dimensi memiliki empat dimensi
yaitu:
a) Dimensi
keindividualan,
b) Dimensi
kesosialan,
c) Dimensi
kesusialan dan
d) Dimensi
keberagaman
2) Landasan
religius: menitik beratkan pada pemahaman tentang keyakinan bahwa manusia dan
seluruh alam semesta terhadap makhluk Tuhan. Upaya konselor pada landasan ini
menuntut suasana dan perangkat budaya dan kemasyarakatan sesuai dengan
kehidupan bergama dalam membantun dan memecahakan masalah individu.
3) Landasan
psikologis: menitik beratkan pada pemahaman tentang tingkah laku klien. Upaya
konselor pada landasan ini menuntut bidang garapan bimbingan dan konseling
adalah tingkah laku perlu diubah, dikembangkan dalam masalah-masalah yang
dihadapi atau tujuan yang dicapai dengan pemahaman bahwa pemahaman tingkah laku
yang jadi sasaran pelayanan memiliki
latar belakang dan masa depan yang berbeda.
4) Landasan
sosial budaya: penyelenggaraan bimbingan dan konseling harus dapat dilandasi
oleh pertimbangan keanekaragaman sosial budaya dan hidup dalam masyarakat
disamping akan dinamika sosial budaya menuju masyarakat lebih maju. Pelayanan
bimbingan dan konseling bertujuan mengembangkan kemampuan dan meningkatkan mutu
kehidupan serta martabat manusia Indonesia yang harus berakar pada budaya
bangsa sendiri.
5) Landasan
ilmiah dan teknologi: sifat keilmuan bimbingan dan konseling yaitu sebagai ilmu
yang multi yang menerima sumbanagan besar dari ilmu-ilmu lain dan bidang
teknologi.
6) Landasan
pedagogis: tujuan pendidikan dan tujuan bombingan dan konseling memang dapat
dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Bimbingan dan konseling merupakan
salah satu bentuk pendidikan sehingga tujuan
bimbingan dan konseling memperkuat tujuan pendidika dan menunjang program
pendidikan secara menyeluruh.
d. Asas
bimbingan dan konseling
1) Asas
kerahasiaan
2) Asas
kesukarelaan
3) Asas
keterbukaan
4) Asas
kekinian
5) Asas
kemandirian
6) Asas
kegiatan
7) Asas
kedinamisan
8) Asas
keterpaduan
9) Asas
kenormatifan
10) Asas
keahlian
11) Asas
alih tangan
12) Asas
tutwuri handayani
e. Prinsip-prinsip
bimbingan dan konseling
1) Prinsip
prinsip berkenaan dengan sasarn pelayanan
2) Prinsip
prinsip berkenaan dengan masalah individu
3) Prinsip
prinsip berkenaan dengan pelayanan
2.
Bidang Bimbingan
1) Bidang
bimbingan pribadi
Bidang
ini dapat membantu menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME.
Bidang
ini dapat diperinci menjadi menjadi pokok-pokok sebagai berikut:
a) Pemantapan
sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan YME.
b) Pemantapan
pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan yang kreatif
dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya di masa
depan.
c) Pemantapan
pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran da pemahamannya
melalui kegiatan yang kreatifdan produktif.
d) Pemantapan
pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha dan penanggulangannya.
e) Kemantapan
kemampuan mengambil keputusan.
f) Kemantapan
kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.
g) Pemantapan
dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehatbaik secara rohaniah maupun
jasmani.
2) Bidang
bimbingan sosial
Bidang
ini dapat membantu siswa mengenal dan beerhubungan dengan lingkungan sosialnya.
Bidang
ini dapat diperinci menjadi menjadi pokok-pokok sebagai berikut:
a) Pemantapan
kemampuan bekomunikasi baik memalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
b) Pemantapan
kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta berargumentasi secara
dinamis, kreatif dan produktif.
c) Pemantapan
kemampuan bertingkah laku dan brhubungan sosial baik di rumah, sekolah, maupun
dimasyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun, serta
nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu dan kebiasaan yang berlaku.
d) Pemantapan
hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman sebaya baik
dirumah, disekolah, maupun dimasyarakatpada umumnya.
e) Pemantapan
pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya pelaksanaannya secara
dinamis dan bertanggung jawab.
f) Orientasi
tentang hidup berkeluarga.
3) Bidan
bimbingan belajar
Bidang
ini membantu siswa mengembangkan diri sikap dan kebiasaan belajar yang baik
untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta menyipakanny melanjutkan
pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Bidang
ini dapat diperinci menjadi menjadi pokok-pokok sebagai berikut:
a) Pemantapan
sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik
dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru
dan nara sumber lainnya, mengembangkan keterampilan belajar, mengerjakan
tugas-tugas pelajaran dan menjalani program penilaian hasil belajar.
b) Pemantapan
disiplin belajar dan berlatih, baik secara mendiri maupun berkelompok.
c) Pemantapan
penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu,
teknologi dan kesenian.
d) Pemantapan
pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang ada di sekolah,
lingkungan sekitar dan masyarakat pengembangan pengetahuan dan kemampuan serta
pengembangan pribadi.
e) Orientasi
belajar di perguruan tinggi.
4) Bidang
bimbingan karir
Bidang
ini membantu siswa merencanakan dan mengmbangkan masa depan karir.
Bidang
ini dapat diperinci menjadi menjadi pokok-pokok sebagai berikut:
a) Pemantapan
pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan.
b) Pemantapan
orientasi dan informasi karir pada umumnya, khusunya kair yang hendak
dikembamgkan.
c) Orientasi
dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
d) Orientasi
dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khusus sesuai dengan karir
yang hendak dikembangkan.
3.Layanan Bimbingan dan
Konseling
1) Layanan
orientasi
Ditujukan untuk semua siswa baru dan
untuk pihak-pihak lain guna memberikan pemahaman dan penyesuaia diri terhadap
lingkungan sekolah yang baru dimasuki siswa. fungsi utama layanan orientasi
ialah: fungsi pemahaman dan pencegahan.
Materi
yang dapat diangkat melalui layanan orientsi ada berbagai macam,yaitu:
a) Orientasi
umum sekolah ynag baru dimasuki
b) Orientasi
kelas baru dan semester baru
c) Orientasi
kelas terakhir, semester akhir, EBTA, ijazah.
Materi layanan
orientasi dalam bidang-bidag bimbingan meliputi:
1. Layanan
orientasi dalam bidang bimbingan pribadi kegiatannya meliputi kegiatan
pemberian orientasi tentang:
a) Fasilitas
penunjang ibadah keagamaan yang terdapat di sekolah.
b) Acara
keagamaan yang menunjang pengembangan kegiatan peribadatan.
c) Hak
dan kewajiban siswa termasuk pakaian sekolah.
d) Bentuk
pelayanan dan bimbingan konseling dalam membatu siswa mengenal kemampuan,
bakat, minat, dan cita-citanya serta usaha mengatasi berbagai permasalahan
pribadi yang ditemui di rumah, sekolah, dan masyarakat.
e) Fasilitas
kesehatan.
2. Layanan
orientasi dalam bidang bimbingan sosial kegiatannya meliputi kegiatan pemberian
orientasi tentang:
a) Suasana
kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial di sekolah, aik dengan sesama
teman, guru, wali kelas, ,aupun staf sekolah lainnya.
b) Peraturan
dan tata tertib memasuki /menggunakan kantor, kelas, perpustakaan, mushola,
laborat dan fasilitassekolah lainnya.
c) Lingkungan
sosial masyarakat sekitar sekolah dengan berbagai bentuk tuntutan pergaulan dan
kebiasaan masyarakat.
d) Wadah
yang ada disekolahyang dapat membantu dan meningkatkan serta mengembangkan
hubungan sosial siswa seperti OSIS, Pramuka, UKS, PMR, kesenian dan olah raga.
e) Orientasi
orang tua siswa dan guru.
f) Adanya
pelayanan bimbingan sosial bagi para siswa.
3. Layanan
orientasi dalam bidang bimbingan belajar kegiatannya meliputi kegiatan
pemberian orientasi tentang:
a) Pelaksanaan
belajar mengajar, jadwal pelajaran, guru-guru setiap mata pelajaran.
b) Linhkungan
dan fasilitas sekolah yang menunjangnkegiatan dan belajar seperti ruang kelas,
workshop, laboratorium, perpustakaan, ruangan diskusi, ruang bimbingan
konseling.
c) Kurikulum
bekenaan dengan tujuan pendidikan, mata pelajaran dan program belajar, sistem
pendekatan proses belajar-mengajar, tugas-tugas kegiatan ko-kurikuler, sistem
ujian, penilaian, kenaikan kelas, EBTA,ijazah, jenis dan sistem penetapan
pilihan kegiatan ekstrakurikuler, pelayanan bimbingan dan konseling sebagai
bagian dari kurikulum.
d) Suasana
belajar di sekolah pada umumnya yang oerlu dikembangkan.
e) Adanya
pelayanan bimbingan belajar bagi para siswa.
4. Layanan
orientasi dalam bidang bimbingan karier kegiatannya meliputi kegiatan pemberian
orientasi tentang:
a) Peran
bimbingan dan konseling serta pelacakan karier di sekolah menengah.
b) Pelaksanaan
bimbingan karieruntuk siswa sekolah menengah.
c) Kegiatan
yang diharapkan dari siswa dalam pelakanaan bimbingan karier.
Layanan ini bisa diselenggarakan
melalui berbagai cara seperti ceramah, tanya jawab, diskusi dll yang dapat
diberikan oleh konselor atau personil lain dan tentunya direncanakan dan
dikoordinasikan oleh konselor sekolah. Diselenggarakan dalam bentuk pertemuan
pada awal mulainya kagiatan pada satu jenjang atau periode pendidika tertentu.
2) Layanan
informasi
Bertujuan untuk membekali individu
dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna
untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai
pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui
layanan informasi, digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi
belajar, mengembangkan cita – cita, menyelenggarakan kehidupan sehari – hari
dan mengambil keputusan.Fungsi layanan ini adalah Fungsi pemahaman dann
pencegahan.
Materi yang dapat diangkat melalui
layanan informasi ada berbagai macam,yaitu
1. Informasi
pengembangan pribadi
2. Informasi
kurikulum dan proses belajar mengajar
3. Informasi
pendidikan tinggi
4. Informasi
jabatan
5. Informasi
kehidupan keluarga, sosial kemasyarakatan, keberagaman, sosial- budaya, dan
lingkungan.
Materi layanan informasi dalam
bidang – bidang bimbingan meliputi :
1. Dalam
bidang bimbingan pribadi
a. Tugas
– tugas perkembangan masa remaja akhir khususnya tentang kemampuan dan
perkembangan peribadi.
b. Pengembangan
kebiasaan dan sikap dalam keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c. Usaha
untuk mengenal bakat, minat serta bentuk pembinaan , pengembangan dan
penyaluran.
d. Perwujudan
hidu sehat.
2. Dalam
bidang bimbingan sosial
a. Tugas
– tugas dan perkmbangan masa remaja
tentang kemampuan dan pengembangan hubungan sosial.
b. Cara
bertingkah laku, tata krama, sopan santuan dan disiplin di sekolah.
c. Tata
krama pergaulan dengan teman sebaya.
d. Hak
dan kewajiban warga negara.
e. Keamanan
dan ketertiban warga masyarakat.
f. Pelaksanaan
pelayanan bimbingan sosial.
3. Layanan
informasi dalam bidang bimbingan belajar
a. Tugas
– tugas perkembangan remaja berkenaan dengan pengembangan diri, keterampilan
ilmu, tekhnologidan kesenian.
b. Cara
belajar di perpustakaan, meringkas buku, membuat catatan dan mengulang
pelajaran.
c. Pengajaran
perbaikan dan pengayaan.
d. Kemungkinan
timbulnya berbagai masalah belajar dan upaya pengentasannya
e. Pelaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya meningkatkan kegiatan dan hasil
belajar siswa.
f. Cara
belajar di perpustakaan, meringkas buku, membuat catatan dan mengulang pelajaran.
4. Layanan
informasi dalam bidang bimbinga karir
a. Tugas
– tugas perkembangan masa remaja berkenaan dengan kemampuan dan perkembangan
karir.
b. Perkembangan
karir di masrakat.
c. Sekolah
menengah kursus – kursus, beserta program pilihannya, baik umum maupun kejuruan
dalam rangka pengembangan karir.
d. Pelaksanaan
pelayanan bimbingan karir bagi siswa.
Layanan
informasi dapat diselenggarakan melalui berbagai cara seperti ceramah, tanya
jawab dan disksi selanjutnya dapat dilengkapi dengan peragaan, selebaran,
tayangan foto, film ,video dan peninjauan ketempat – tempat atau obyek – obyek
yang dimaksud.. papan informasi dapat diselenggarakan untuk menyampaikan
informasi dalam bentuk tulisan, gambar,pamflet dll.
3) Layanan
penempatan / penyaluran
Kemampuan, bakat, dan minat bila
tidak disalurkan secara tepat dapat mengakibatkan siswa yang bersangkutan tidak
dapat berkembang secara optimal.layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan
siswa berada pada posisi dan pilihan tepat yaitu berkenaan dengan penjurusan,
kelompok belajar,karir, kegiatan ekstrakurikuler, program latihan dan
pendidikan yang lebih tinggi sesuai kondisi fidik dan psikisnya.fungsi utama
layanan penempatan dan penyaluran ialah fungsi pencegahan dan pemeliharaan.
Materi yang dapat diangkat melalui
layanan penempatan dan penyaluran ada berbagai macam, yaitu :
1. Penempatan
di dalam kelas berdasar kondisi dan ciri pribadi dan hubungan sosial siswa
serta asas pemerataan.
2. Penempatan
dan penyaluran ke dalam kelmpok belajar berdasarkan kemampuan dan kelompok campuran.
3. Penempatan
dan penyaluran di dalam program yang lebih luas.
Materi
layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan meliputi
1. Layanan
penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan pribadi kegiatannya meliputi:
a. Posisi
duduk dalam kelas yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan pribadi siswa.
b. Pilihan
keterampilan dan kesenian sesuai dengan kemamouan bakat dan minat.
c. Kegiatan
ekstrakurikuler yang dapat digunakan sebagai penunjang pengembangan kebiasaan
dan sikap keagamaan, kemampuan, bakat,minat dan cita – cita seperti kegiatan
OSIS.Pramuka, UKS, PMR, Kesenian dan olah raga.
2. Dalam
bidang kegiatan sosial kegiatannya meliputi kegiatan pemberian penempatan dan
penyalurany tentang:
a. Kelompok
kegiatan bersama sehingga siswa mampu memberi dan menerimaserta berkomunikasi
secara dinamis, kreatif dan produktif seperti organisasi kelas.
b. Kegiatan
kesiswaan seperti kepengurusan OSIS, kegiatan lapangan, koperasi siswa dan
polisi lalu lintas sekolah.
3. Dalam
bidang bimbingan belajar,kegiatannya meliputi:
a. Kelompok
belajar berdasarkan kemampuan siswa seperti kelompok cepat, sedang dan lambat.
b. Kelompok
belajar campuran.
c. Kelompok
belajar tanbahan yang didasarkan atas minat.
d. program
pengajaran perbaikan.
e. Program
pengayaan: dan
f. Kelompok
penelitian ilmiah remaja.
4. Dalam
bidang bimbingan karir, kegiatannya meliputi:
a. Kelompok
latihan keterampilan dan kegiatan ekstra-kurikuler yang menunjang pilihan
karir.
b. Kelompok
kerja penyusunan peta dunia kerja sederhana, melalui diskusi, ceramah dari nara
sumber daan kegiatan kunjungan ke instansi.
c. kelompok
yang menbahas pilihan program studi lebih lanjut.
Pelaksanaan layanan
penempatan dan penyaluran didahului oleh pengungkapan:
a. kondisi
fisik siswa meliputi:
1. keadaan
panca indera (terutama mata dan telinga)
2. ukuran
badan;
3. jenis
kelamin:
4. keadaan
fisik lainnya.
b. Kemampuan
akademik, kemampuan berkomunikasi, bakat dan minat.
Kondisi
psikofisik, seperti terlalu banyak gerak, cepat lelah.
4) Layanan
pembelajaran
Memungkinkan siswa memahami dan
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi
belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya serta tuntutan
kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya.fungsi utama
ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
Materi umum layanan pembelajaran
dapat diangkat melalui layanan pembelajaran yaitu melalui;
1. Pengenalan
siswa yang mengalami masalah belajar:
2. Pengembangan
motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik;
3. Pengembangan
keterampilan belajar;
4. Pengajaran
perbaikan;
5. Program
pengayaan.
Materi layanan
pembelajaran dalam bidang bimbingan meliputi;
1. Layanan
pembelajaran dalam bidang bimbingan pribadi kegiatannya meliputi pengembangan
pemahaman dan keterampilan untuk memantapkan pada diri siswa.
a. Kebiasaan
bersikap dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME;
b. Pengenalan
dan penerimaan perubahan pertumbuhan fisik dan psikis.
c. Pengenalan
tentang kemampuan, bakat dan minat.
d. Pengenalan
terhadap kelemahan diri sendiri dan upaya penanggulangannya;
e. Kemampuan
mengambil keputusan dan pengarahan diri sendiri;
f. Perencanaan
dan penyelenggaraan hidup sehat.
2. Dalam
bidang bimbingan sosial,kegiatannya meliputi;
a. Kemampuan
berkomunikasi, serta menerima dan menyampaikan pendapat secara logis;
b. Kemampuan
bertingkah laku berhubungan sosial;
c. Hubungan
dengan teman sebaya di rumah.
d. Pemahaman
pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah;
e. Pengenalan
dan pengamalan piola hidup sederhana sehat dan bergotong royong.
3. Dalam
bidang bimbingan belajar,kegiatannya meliputi ;
a. Peningkatan
motivasi belajar siswa;
b. Peningkatan
ketrampilan belajar;
c. Pengembangan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik;
d. Pengajaran
perbaikan;
e. Program
pengayaan;
f. Pengembangan
dan pemanfaatan lingkungan sekitar.
4. Dalam
bidang bimbingan karir,kegiatannya meliputi :
a. Pilihan
karir dan latihan keterampilan;
b. Orientasi
dan penempatan karir, dunia kerja dan upaya memperoleh penghasilan;
c. Orientasi
dan informasi lembaga – lembaga kerja;
d. Pilihan
orientasi dan informasi perguruan tinggi sesuai dengan perkembangan arah.
Penyelenggaraan layanan
pembelajaran didahului oleh pengungkapan kemampuan dan kondisi siswa dalam
kegiatan belajarnya sehingga dapat diketahui siswa-siswa yang
1. Cepat
dan sangat cepat dalam belajar;
2. Lambat
dan sangat lambat dalam belajar;
3. Kurang
motivasi dalam belajar;
4. Tidak
memiliki keterampilan teknis dalam belajar yang memadai.
5) LayananKonselingPerseorangan
Tujuandanfungsilayanankonselingperorangandimaksudkanuntukmemungkinkansiswamendapatkanlayananlangsung,
tatapmukadengankonselorsekolahdalamrangkapembahasandanpengentasanpermasalahannya.
Materilayanankonselingperorangandalambidang
– bidangbimbinganmeliputi:
- Layanankonselingperorangandalambidangbimbinganpribadi.
- Layanankonselingdalambidangbimbingansosial.
- Layanankonselingdalambidangbimbinganbelajar.
- Layanankonselingperorangandalambidangbimbingankarier.
6) LayananBimbinganKelompok
Tujuandanfungsilayanankonselingkelompokdimaksudkanuntukmemungkinkansiswasecarabersama-samamemperolehberbagaibahandarikonselorsekolahsebagainarasumber
yang bermanfaatuntukkehidupansehari-haribaiksebagaiindividumaupunpelajar,
anggotakeluargadanmasyarakat.
Materilayananbimbingankelompokmeliputi :
1. Pemahamandanpemantapankehidupanberagamadanhidupsehat.
2. Pemahamandanpenerimaandirisendiridan orang
lainsebagaimanaadanya.
3. Pemahamantentangemosi, prasangka, konflikdanperistiwa
yang terjadi di masyarakatsertapemecahannya.
4. Pengaturandanpenggunaanwaktusecaraefektifuntukbelajar,
kegiatansehari-hari, danwaktusenggang.
5. Pemahamantentangadanyaberbagaialternatifpengambilankeputusandanberbagaikonsekuensinya.
6. Pengembangansikapkebiasaanbelajar,
pemahamanhasilbelajar, timbulnyakegagalanbelajar, dancarapenaggulangannya.
7. Pengembanganhubungansosial yang efektifdanproduktif.
8. Pemahamantentangduniakerja,
pilihandanpengembangankariersertaperencanaanmasadepan.
Pemahamantentangpilihandanpersiapanmemasukijurusan/progranstudidanpendidikanlanjutan.
Materilayananbimbingankelompokdalambidangbimbinganmeliputi
:
- Layananbimbingankelompokdalambidangbimbinganpribadi.
- Layananbimbingankelompokdalambidangbimbingansosial.
- Layananbimbingankelompokdalambidangbimbinganbelajar.
- Layananbimbingankelompokdalambidangbimbingankarier.
Penyelenggaraanlayananbimbingankelompokterselenggaraatasmemanfaatkandinamikakelompokuntukmencapaitujuanlayananbimbingan.Agar
dinamikakelompok yang berlangsungdalamkelompokdapatberlangsungefektif,
baikkelompoktetapmaupuntidaktetap.
7) LayananKonselingKelompok
Tujuandanfungsilayanankonselingkelompokmemungkinkansiswamemperolehkesempatanbagipembahasandanpengentasanmasalaha
yang dialamimelaluidinamikakelompok.Layanankonselingkelompokmerupakanlayanankonseling
yang diselenggarakandalamsuasanakelompok.
Materilayanankonselingkelompokdalambidang-bidangbimbinganmeliputi
:
- Layanankonselingkelompokdalambidangbimbinganpribadi.
- Layanankonselingkelompokdalambidangbimbingansosial.
- Layanankonselingkelompokdalambidangbimbinganbelajar.
- Layanankonselingkelompokdalambidangbimbingankarier.
4.
KegiatanPendukungBimbingandanKonseling
Kegiatanpendukungbimbingandankonselingmeliputikegiatanpokok
:
- Aplikasi
instrumental bimbingandankonseling.
- Himpunan
data.
- Konferensikasus.
- Kunjunganrumah.
- Alihtangan.
Semuakegiatanpendukungitulangsungdikaitkandenganpadakeempatbidangbimbingan
yang disesuaikandengankarateristikdankebutuhansiswa.
4 Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling
1. Aplikasi
Instrumentasi
Tujuan dan fungsi aplikasi
instrumentasi bimbingan dan konseling bermaksud mengumpulkan data dan
keterangan peserta didik baik secara individual maupun kelompok. Pengumpulan
data dan keterangan ini dilakukan dengan berbagai instrumen baik tes maupun non
tes. Fungsi utama bimbingan yang diemban oleh kegiatan penunjang aplikasi
instrumentasi ialah fungsi pemahaman.
Materi umum aplikasi intrumentasi
bimbingan dan konseling meliputi:
1. Kebiasaan
dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kondisi
mental dan fisik siswa, pengenalan terhadap diri sendiri.
3. Kemampuan
pengenalan lingkungan dan hubungan social.
4. Tujuan,
sikap, kebiasaan, keterampilan dan kepampuan belajar.
5. Informasi
karier dan pendidikan.
6. Kondisi
keluarga dan lingkungan.
Materi
aplikasi dalam bidang-bidang bimbingan:
a. Aplikasi
instrumentasi dalam bimbingan pribadi, meliputi:
1) Kebiasaan
dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Pengenalan
dan penerimaan perubahan.
3) Pengenalan
tentang kekuatan diri.
4) Pengenalan
tentang kelemahan diri serta upaya penanggulanganya.
5) Kemapuan
mengambil keputusandan pengaraha diri.
6) Perencanaan
dan penyelenggaraan hidup sehat.
b. Aplikasi
instrumentasi dalam bimbingan social, meliputi:
1) Kemampuan
berkomunikasi
2) Kemapuan
bertingkah laku hubungan social.
3) Hubungan
denga teman sebaya.
4) Pemahaman
pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
c. Aplikasi
instrumentasi dalam bimbingan belajar, meliputi:
1) Tujuan
belajar dan latihan
2) Sikap
dan kebiasaan belajar
3) Kemampuan
ketermpilan teknis belajar
4) Kegiatan
dan disiplin balajar
5) Penguasaan
materi pelajaran dan latihan
6) Orientasi
belajar di sekolah
d. Aplikasi
instrumentasi dalam bimbingan karier, meliputi:
1) Pilihan
dan latihan keterampilan
2) Orientasi
dan informasi pekerjaan/karier
3) Orientasi
dan informasi lembaga-lembaga ketermpila
4) Pilihan
orientasi dan informasi perguruan tinggi
2. Himpunan
Data
Tujuan dan fungsi himpunan data
bimbingan dan koseling dimaksudkan menghimpun seluruh data dan keterangan
peserta yang relevandengan keperluan pengembangan siswa dalam berbagai
aspeknya. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh penyelenggaraan himpunan
data ialah fungsi pemahaman.
Materi umum himpuna data meliputi
pokok-pokok data/keterangan tentang berbagai hal sebagaimana menjadi isi dari
berbagai aplikasi kemampuan siswa, catatan anekdot, laporan khusus dan informasi pendidikan dan
jabatan.
Materi himpunan data dalam
bidang-bidang bimbingan:
a. Himpunan
data dalam bimbingan pribadi, meliputi:
1) Kebiasaan
dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Kondisi
perubahan,pertumbuhan, dan perkembangan fisik dan psikis
3) Kemampuan
umum, bakat dan minat
4) Pengenalan
tentang kelemahan diri serta upaya penanggulanganya.
5) Kemapuan
mengambil keputusandan pengaraha diri.
6) Perencanaan
dan penyelenggaraan hidup sehat.
b. Himpunan
data dalam bimbingan sosial, meliputi:
1) Kemampuan
berkomunikasi
2) Kemampuan
bertingkah laku hubungan social.
3) Hubungan
denga teman sebaya.
4) Pemahaman
pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah
5) Pengenalan
dan pengamalan pola hidup sederhana sehat dan bergotong royong.
c. Himpunan
data dalam bimbingan belajar, meliputi:
1) Tujuan
belajar dan latihan
2) Sikap
dan kebiasaan belajar
3) Kemampuan
ketermpilan teknis belajar
4) Kegiatan
dan disiplin balajar
5) Penguasaan
materi pelajaran dan latihan
6) Orientasi
belajar di sekolah
d. Himpunan
data dalam bimbingan karier, meliputi:
1) Pilihan
dan latihan keterampilan
2) Orientasi
dan informasi pekerjaan/karier
3) Orientasi
dan informasi lembaga-lembaga ketermpila
4) Pilihan
orientasi dan informasi perguruan tinggi
Lebih
himpunan data juga dapat meliputi hasil wawancara, konferensi kasus, kunjungan
rumah, analisis hasil belajar, pengamatan dan hasil upaya pengumpulan data
lainnya yang relevan. Keseluruhan data yang dikumpulakan itu dapat dikelompokan
menjadi:
1) Data
Pribadi, menyangkut diri masing-masing siswa secara perorangan, yag dilakukan
setiap siswa, bersifat berkelanjutan.
2) Data
kelompok, menyangkut aspek dari sekelompok siswa seperti gambaran menyeluruh
hasil belajar siswa satu kelas, hasil sosiometri hasil kelas, laporan
peyelenggaraan dan hasil diskusi /belajar kelompok.
3) Data
umum, data yang tidak menyangkut diri siswa baik secara pribadi/perorangan
maupun kelompok.
A. Jenis
dan Kegunaan Data Siswa, Pengumpulan dan Penyimpanan dalam Bimbingan dan Konseling
1. Jenis
Data
Data merupakan hal yang penting dalam
memahami siswa secara lebih baik. Pemahaman lebih baik tentag siswa hanya akan
dicapai jika sekolah memiliki data yang lengkap dan menyeluruh baik data
pribadi maupun data lingkungan.
a. Data
pribadi, ialah data pribadi siswa, meliputi:
1) Data
tentang pengenalan diri siswa
2) Data
tentang latar belakang keluarga dan lingkungan social
3) Data
tentang keadaan kesehatan
4) Data
tentang kemaampuan dasar
5) Data
tentang kemampuan khusus
6) Data
tentang riwayat pendidikan dan prestasi belajar
7) Data
tentang kepribadian
8) Data
tentang kegiatan-kegiatan luar sekolah
9) Data
tentang rencana massa depan
b. Data
Lingkungan, ini sangat penting dan berguna dalam rangka pemberian informasi
kepada siswa. Data yang dimaksud ialah:
1) Data
tentang pendidikan, yaitu data yang
berkenaan dengan system penyelenggaraan pendidikan, kurikulum, program yang
ada, mata pelajaran yang dipersyaratkan, syarat-syarat masuk, biaya yang
diperlukan dll.
2) Data
tentang jabatan dan pekerjaan, data kategori ini antara lain berkenaan dengan
jenis-jenis jabatan dan pekerjaan, kesempatan dan syarat-syarat kerja, dan
kondisi-kondisi kerja.
3) Data
tentang social pribadi, kategori ini antara lain mengenai adat istiadat,
kebiasaan-kebiasaan dan tradisi.
2. Sumber-sumber
Data
Sumber
data ialah pihak-pihak yang dapat dimintai dan memberikan keterangan tentang
pribadi siswa dan lingkungan.
3. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data, baik bersifat tes maupun non tes.
a. Tes
Teknik
pengumpulan data tes merupakan suatu serangkaian pertanyaan atau tugas yang
harus dijawab atas dasar pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap atau
kualifikasi seseorang. Penggolongan tes atas aspek psikis yang diukur dibedakan
jenisnya, yaitu:
1) Tes
Intelegensi, adalah suatu teknik atau alat yang digunakan untuk mengungkap taraf kemampuan dasar
seseorang, dalam kemampuan berpikir, bertindak dan menyusaikan diri secara
efektif.
Tes intelegensi dapat
dibedakan atas:
a) Tes
intelegensi umum
b) Tes
intelegensi khusus
c) Tes
intelegensi diferensial
Kegunaan tes intelegensi:
a) Membantu
guru dan konselor sekolah menganalisis berbagai masalah yang dihadapi siswa
b) Membantu
guru dan konselor sekolah memahami sebab-sebab terjadinya masalah yang dialami
siswa berkaitan dengan kemampuan
dasarnya
c) Membantu
guru dan konselor sekolah mengenali siswa yang memiliki kemampuan sangta
tinggi, sangat rendah, dan yang membutuhkan kebutuhan pendidikan khusus.
d) Membantu
guru dan konselor sekolah menafsirkan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa.
2) Tes
bakat, bakat adalah suatu kondisi pada sesorang yang dengan latihan khusus
memungkinkannya menguasai suatu kecakapan, pengetahuan, keterampilan tertentu
seperti kemampuan bermain music, kemampuan berolahraga. Tes bakat adalah suatu tekni atau alat untuk
mengetahui kecakapan,pengetahuan, keterampilan dalam bidang tertentu.
3) Tes
kepribadian. Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari system-sistem
psikologis dalam diri individu yang menentukan
penyesuaian-penyesuaian yang unik dengan lingkungan. Menurut Alport dalam Erman Amti &
Marjohan (1993), kepribadian dapat diukur dengan berbagai cara dengan jalan
melihat:
a) Apa
yang seseorang katakan tentang keadaan dirinya sendiri.
b) Apa
yang orang lain kataka tentang diri seseorang
c) Apa
yang seseorang lakukan dalam stuasi tertentu
4) Tes
Prestasi Belajar. Tes prestasi ialah suatu alat tes yang disusun untuk mengukur hasil-hasl
pengajaran, kemajuan yang telah dicapai selama pelajaran dalam kurun waktu
tertentu.
b. Non-Tes
1) Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengatasi dan mencatat secara sistematik gejala-gejala tingkah laku yang
tampak. Dilihat dari hubungan pengamat dengan orang yang diamati, pengamat
dibedakan atas observasi partisisif,
yaitu pengamat ikut dalam kegiatan yang dilakukan oleh orang/ siswa yang
diamati. Pengamatan non-partisipatif
adalah pengamat tidak ikutdalam kegiatan yang dilakukan oleh orang/siswa yang
diamati, pengamat bertindak seolah-olah sebagai penonton sambil mencatat
peristiwa yang diamati.
Catatan Anekdot (Anaecdotal Record) merupakan suatu bentuk pencatatan tentang gejala
tingkah laku individu yang diamati, ini biasanya memahami tingkah laku
atauperistiwa yang aneh luar biasa atau jarang dilakukan siswa.
Ciri-ciri
catatan Anekdot yang baik bila:
a) Membuat
keterangan, data tanggal, tempat dan suasana dimana peristiwa itu terjadi.
b) Melukiskan
perbuatan individu siswa dan relasi orang lain yang hadir terhadap peristiwa
itu.
c) Melengkapi
catatab dengan gerakan yang ditampilkan siswa seperti mimik, gerak-gerik, wajah
dan tekanan suara.
d) Membuata
uraian secukupnya meliputi episode yang terjadi sehingga catatan tidak
tertinggal.
Contoh
format Catatan Anckdot:
Nama
siswa: ............................................................... Kelas: ....................
Tanggal
|
Kejadian
|
Komentar
|
|
Pengamat: ......................
|
|
Skala Penilaian (Rating Scale), skala penilai ini seperti
anaecdote record.Penilaian
kepribadian terhadap siswa seperti kejujuran, kepercayaan pada diri sendiri,
kepemimpinan, dll.Beberapaskala penilaian yang sering digunakan untuk merekam
tingkah laku atau kepribadian siswa antara lain:
a) Skala
Bilangan merupakan skala penilaian yang dilakukan pengamat dengan cara
melingkari bilangan yang menunjukkan derajat yang dimunculkan siswa. Setiap
rangkaian bilangan uraian verbal yang menunjuk pada perilaku siswa.
Contoh
Skala Penilaian Bilangan:
Contoh
akan menilai taraf kegairahan siwa dalam belajar. Pertanyaannya Bagaimana
kegairahannya? Jawabannya adalah masa
bodoh (1), kurang bergairah (2), cukup bergairah (3), sangat bergairah
(4). Dapat pula dengan angka ..... 1 2 3 4. Pengamat memberi tanda cek atau
melingkari bilangan yangpalinng sesuai dengan derajat kegairahan yang diamati
dalam format yang sudah disusun.
b) Skala
Uraian, skala ini disusun dengan menggunakan serangkaian ungkapan yang
menggambarkan berbagai kadar ciri yang dinilai, biasanya disusun dengan
berurutan.
Contoh
Skala Uraian:
Contoh:
Bagaimana kerajianan siswa dalam bekerja?
-
- - - - 1. Lamban, kurang berusaha
-
- - - - 2. Sering tidak menyelesaikan pekerjaan seharusnya
-
- - - - 3. Menuruut syarat untuk bekerja, tetapi tidak
-
- - - - 4. Rajin bekerja dan kadang-kadang lebih dari yang diharapkan
-
- - - - 5. Sangat rajin dan biasanyalebih dari yang diharapkan
2) Daftar
Isian (angket)
Ialah suatu daftar pertanyaan atau
pernyataan yang digunakan untuk pengumpulan data dimana melalui dftar
pertanyaan atau pernyataan itu diharapkan dapat memberikan tanggapan secara
tertulis. Daftar isian menurut bentuknya dapat dibagi atasdaftar daftar isian
tertutup dan daftar isian terbuka. Daftar isian tertutup adalah daftar isian
yang jawabannya sudah disediakan oleh pembuat angket dan responden tinggal
memilih salah satu atau beberapa diantara yang sesuai dengan keadaannya. Daftar
isian terbuka adalah daftar isian yang jawabannya tidak ditentukan lebih dahuli oleh pembuat angket tetapi
diberi keleluasaan responden untuk memberi jawaban.
Perbedaan
bentuk tertutup dan terbuka
Bentuk
Tertutup
|
Bentuk
Terbuka
|
Kebaikan
|
Kebaikan
|
ü Dapat
dijawab dengan mudah kerena masing-masing butir pertanyaan sudah disediakan
jawabannya.
ü Perponden
tinggal memilih jawaban yang disediakan.
ü Variasi
jawaban tidak banyak berbeda.
|
ü Responden
dapat memberikan jawaban/tanggapannya secara bebas berkenaan dengan
keadaan-keadaan dirinya.
ü Dapat
lebih mencerminkan keadaan yang sebenarnya kerena jawaban atau tanggapan yang
diberikan responden itu keluar dari lubuk hatinya sendiri.
|
Kelemahan
|
Kelemahan
|
ü Karena
jawabannya sudah disediakan, boleh jadi jawaban itu tidak selalu sesuai
dengan keadaan diri responden.
|
ü Sukar
menjawabnya karena responden harus memikirkan dan mengungkapkan sendiri semua
jawaban yang diperlukan.
ü Sukar
diolah, karena disamping jawabannya sangat beragam, adakalanya tulis dan
bahasa yang digunakan sukar dipahami maksudnya.
|
3) Wawancara
Adalah suatu teknik atau cara
pengumpulan data dengan mengadakan pembicaran atau tanya jawab secara lisan antara
orang yang mewawancarai dengan yang diwawancarai. Dalam wawancara ada dua pihak yang berbeda
kedudukannya. Pihak pertama adalah pihak yang mencari keterangan atau data
sedang ynag lain adalah pihak yang diwawancara, pihak yang memberikan jawaban
atas pertanyaan yang telah diberikan.
Pertimbangan
yang perlu dilakukan selama wawancara:
1. Pewawancara
hendaknya memberi kesempatan yang luas kepada yang diwawancarai untuk
mengemukakan pendapat dan pandangannya.
2. Pewawancara
hendaknya tidak menggunakan hanya stu pola untuk mendapatkan keterangan yang
mungkin sudah terstruktur menjrut bentuk tertentu. Sebaiknya pola pertanyaan
itu bervariasi dari seorang individu ke individu yang lain.
3. Pewawancara
hendaklah berusaha menghindari diri dari kecenderungan untuk berbicara terlalu
bnyak dan harus berusaha mendengarkan dengan sebaik-baiknya keterangan yang
disampaikan pewawancara.
Contoh
pedoman wawancara:
PEDOMAN
WAWANCARA DENGAN
ORANG
TUA SISWA
Nama siswa :
........................................ Sekolah:
............................................
Kelas
:
........................................ Tanggal:
............................................
1.
Apakah kecakapan dan
minat khusus anak anda?
2.
Adakah di merasa
senang dengan kemajuan-kemajuannyadi sekolah?
3.
Badaimana
pergaulannya dengan saudara-saudaranya? Dengan siapa dia paling intim?
|
17.
Apakah tugas-tugas
khusu yang diberikan kepada anak anda dirumah? Dalam hal apakah dia paling
berhasil? Apakah yang paling sukar dia lakukan?
18.
Adakah sesuatu
masalah kesehatan yang barangkali berhubungan dengan tingkah laku anak anda?
19.
Pekerjaan apakah yang
paling senang dia lakukan diwaktu senggang?
20.
Bagaimanakah
pertimbangan bapak tentang masalah anak anda dan bagaimana pula tentang
pelajarannya?
........................
200....
Pewawancara
|
4) Sosiometri
Merupakan suatu teknik untuk
mengungkapakan hubungan sosial antar anggota di dalam suatu kelompok. Metode
ini juga untuk mengetahui popularitas seseorang di dalam kelompoknya. Cara
penyajiannya dengan peta sosiometri dan sosiogram.
Contoh
dari salah satu bentuk angket sosiometri:
Nama siswa :
........................................... Kelas :
...............................................
|
Petunjuk :
Dalam bebrapa hari ini kita akan
mengatur letak duduk kita dan melaksanakan belajar kelompok. Anak-anak dapat
membantu bapak melakukan hal ini dengan menuliskan nama-nama tema yang paling
kamu sukai untuk kegiatan tersebut.
Ingat!
1. Pilihanmu
itu harus terdiri dari teman-teman yang terdapat di kelas ini, termasuk yang
tidak hadir.
2. Kamu
harus menulis namanya dengan terang.
3. Kamu
harus menuliskan dua orang teman yang paling kamu sukai.
4. Nama
teman yang kamu tulis itu tidak boleh diketahui oleh teman lainmmu.
...........................
200....
Yang memilih
|
|
Contoh
Peta Sosiometri:
SISWA
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
JML
|
A
|
-
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
B
|
|
-
|
X
|
|
X
|
|
|
|
|
|
2
|
C
|
|
|
-
|
|
X
|
X
|
|
|
|
|
2
|
D
|
|
|
|
-
|
X
|
|
X
|
|
|
|
2
|
E
|
|
|
|
|
-
|
X
|
X
|
|
|
|
2
|
F
|
|
|
|
|
X
|
-
|
|
X
|
|
|
2
|
G
|
|
|
|
X
|
X
|
|
-
|
|
|
|
2
|
H
|
|
|
|
|
|
X
|
|
-
|
|
X
|
2
|
I
|
|
|
|
|
|
|
X
|
X
|
-
|
|
2
|
J
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
X
|
-
|
2
|
JML
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
20
|
Peta sosiomerti ini cepat mengenali
siswa yang paling banyak dipilih, tidak disenangi atau terisolasi. Tapi sukar
mengenali siapa siswa yang paling memulih dan kecenderungan terbentuk kelompok.
Maka perlu membuat sosiogarm untk mudahmengenal.
1. Status
hubungan masing-masing siswa (dipilih dan ditolak)
2. Besarnya
jumlah pemilih setiap siswa
3. Arah
pilihan dari dan terhadap murid tertentu
4. Kualitas
arah pilih
5. Intensitas
pilih
6. Ada
tidaknya pusat pilihan
7. Ada
tidaknyaisolasi
Bentuk
hubungan anatar siswa dalam suatu kelompok dapat
bermacam-macam, seperti berikut ini.
A B
C D
Bentuk rantai, yaitu hubungan sepihak atau searah
5) Riwayat Hidup
Setiap siswa memiliki riwayat hidup yang
unik, berbeda satu sama lainnya, yang mengetahui hanya dirinya sendiri. Semuanya
terrefleksi dalam riwayat hidup atau biogarfi.
1. Riwayat
hidup terstruktur, menyangku masalah hidup masa lalu, yang akan datang dan masa
yangakan datang. Beberapa topiiknya meliputi: keluargaku, kehidupan disekolah
dasar, dan cita-citaku. Penulisan ini dimaksudkan untuk merangsang siswa untuk
mengungkapkan dirinya.
2. Riwayat
hidup tidak terstruktur, bahwa riwayathidup ini dituliskan secara bebas. Dalam
mengemukakan tentang dirinya tanpa harus terikat pada aturan strujtur tertentu.
6) Studi
Kasus
Merupakan suatu metode yang komprehensif
yang digunakan untuk mengungkap data individu. Disini mennyajikan gambaran
menyeluruh tentang totalitas kepribadian dengan mengadakan studi tentang
perkembangan seseorang serta hubungan keadaan dirinya sekarang. Informasi
diperoleh dari semua sumber yang dapat dipercaya. Informasi itu mengandung
penafsiran, recomendasi dan kemungkinan tindak lanjut yang diambil untuk
meninjau perkembangan dan penyesuaian siswa.
Pada umumnya
studi kasus dilaksanakan dalam menangani siswa yang menghadapi kesulitan
belajar, masalah hubungan sosial, masalah tingkah laku lain yang memerlukan
perhatian khusus terutama kasus yang memerlukan pendekatan diagnostik.
7) Penyimpanan
Data
Data tentang siswa yang
dikumpulkan harus dihimpun dengan secara sistematis, diklasifikasikan jenisnya
kemudian disimpan menurut sistem tertentu.
Untuk memenuhi maksud ini diperlukan Buku Data Pribadi Siswaaa /Cumulatif
Record. Semua data tentang murid dimasukkan kedalam Buku Data Pribadi Siswa
/Cumulatif Record.
Manfaat Buku Data
Pribadi Siswa /Cumulatif Record:
1. Upaya
mendapatkan informasi tentang pengalaman masa lalu siswa sebagai individu.
2. Upaya
menyediakan informasi untuk kegiatan kelompok.
3. Penyusunan rencana pelajaran dan pengalaman bimbingan
yang diperlukan.
4. Penilaian
tentang perkembangan siswa.
5. Penilaian
tentang rencana pekerjaan.
6. Penyelenggaraan
prosedur administrasi.
7. Pencatatan
pengalaman siswa saat ini.
8. Pengelompokan
siswa kedalam kelas, kelompok, kegiatan, dalam layanan penempatan.
9. Pelaksanaan
penelitian tentang kesesuaian hasil pendidikan.
Contoh
model Buku Data Pribadi Siswa/ Curikulum Record
BUKU
DATA PRIBADI SIWA
A.
IDENTITAS SISWA
Nama
lengkap : .................................................................
Jenis
kelamin : .................................................................
Tempat
/tanggal lahir :
.................................................................
Alamat
sekarang : .................................................................
Perubahan
alamat :
.................................................................
Alamat
waktu libur :
.................................................................
Agama : .................................................................
Suku
:
.................................................................
Anak
yang ke :
.................................................................
Nomor
Buku Induk : .................................................................
Keterangan
lain
a. Tinggal
sekarang bersama:
ü Ayah
dan ibu tiri ( )
ü Ayah
saja ( )
ü Ibu
saja ( )
ü Semua
saudara-saudara ( )
ü Kakak
saja ( )
ü Adik
saja ( )
ü _
_ _ _ _ _ _ ( )
ü _
_ _ _ _ _ _ ( )
ü Wali
( )
Alasan tinggal dengan
wali :
.........................................
Hubungan dengan wali :
.........................................
b. Bahasa
ibu yang dipergunakan : .........................................
c. Mulai
diterima di sekolah ini kelas :
.........................................
B. IDENTITAS
ORANG TUA
a. Orang
tua:
Nama Ayah :
.................................................................
Tahun lahir :
.................................................................
Agama :
.................................................................
Suku :
.................................................................
Pendidikan Tinggi :
.................................................................
Pekerjaan / no. Telp : .................................................................
Alamat rumah / no. Telp :
.................................................................
Perubahan alamat :
.................................................................
Nama Ayah :
.................................................................
Tahun lahir :
.................................................................
Agama :
.................................................................
Suku :
.................................................................
Pendidikan Tinggi :
.................................................................
Pekerjaan / no. Telp :
.................................................................
Alamat rumah / no. Telp : .................................................................
Perubahan alamat :
.................................................................
b. Wali
Nama Wali :
.................................................................
Tahun lahir : .................................................................
Agama :
.................................................................
Suku :
.................................................................
Pendidikan Tinggi : .................................................................
Pekerjaan / no. Telp :
.................................................................
Alamat rumah / no. Telp :
.................................................................
Perubahan alamat : .................................................................
Hubungan keluarga :
.................................................................
Jumlah anggota keluarga
yang menjadi tanggungan :
.................................................................
C. JUMLAH
ANGGOTA KELUARGA
a. Jumlah
/ susunana saudara kandung
No
|
Nama
|
L/P
|
Umur
|
Pendidikan
|
Keterangan
|
1.
2.
3.
4.
|
|
|
|
|
|
(Pada kolom keterangan
ditulis: masih sekolah, sudah bekerja, atau menganggur)
b. Jumlah
/ susunan saudara Tiri / Angkat
No
|
Nama
|
L/P
|
Umur
|
Pendidikan
|
Keterangan
|
1.
2.
3.
4.
|
|
|
|
|
|
(Pada kolom keterangan
ditulis: masih sekolah, sudah bekerja, atau menganggur)
c. Jumlah
/ susunana saudara yang menumpang
No
|
Nama
|
L/P
|
Umur
|
Pendidikan
|
Keterangan
|
1.
2.
3.
4.
|
|
|
|
|
|
(Pada kolom keterangan
ditulis: masih sekolah, sudah bekerja, atau menganggur)
D. RIWAYAT
PENDIDIKAN
a. Kemajuan
Akademik
No
|
Tahun
|
Nama
Sekolah
|
Kelas
|
Keterangan
|
|
|
|
|
|
b. Kemajuan
Akademik Lainnya
No
|
Jenis
Sekolah / Kursus
|
Lama
Pendidkan
|
Jenis
prestasi/ ijasah/ yang dicapai/ diperoleh
|
|
|
|
|
E. CITA-CITA
PENDIDIKAN
No
|
Tahun
|
Jenis
pendidikan yang dicita-citakan
|
Alasan
|
|
|
|
|
F. CITA-CITA
PEKERJAAN
No
|
Tahun
|
Kelas
|
Jenis
pekerjaan yang dicita-citakan
|
Alasan
|
|
|
|
|
|
G. JENIS
TES YANG DIIKUTI
No
|
Jens
Tes
|
Tanggal
Tes
|
Umur
|
Grade
|
Keterangan
|
|
|
|
|
|
|
a. Tes
Intelegensi
Tgl
Tes
|
Nama
Tes
|
Kelas
Total
|
IQ
Verbal
|
IQ
Non-Verbal
|
Keterangan
|
|
|
|
|
|
|
b. Tes
Bakat
Tgl
Tes
|
Nama
Tes
|
Kelas
|
Hasil
|
Keterangan
dan Saran
|
|
|
|
|
|
c. Tes
Sikap
Tgl
Tes
|
Nama
Tes
|
Kelas
|
Hasil
|
Keterangan
dan Saran
|
|
|
|
|
|
d. Tes
Minat
Tgl Tes
|
Nama
Tes
|
Kelas
|
Hasil
|
Keterangan
dan Saran
|
|
|
|
|
|
e. Tes
Kepribadian
Tgl Tes
|
Nama
Tes
|
Kelas
|
Hasil
|
Keterangan
dan Saran
|
|
|
|
|
|
H. PEREKMBANGAN
DAN KESEHATAN JASMANI
a. Perkembangan
Jasmani
No.
pada
|
Tahun
/ Kelas pada
|
Berat
Badan
|
Tinggi
Badan
|
1.
|
|
Tgl. .....................................
......................................
Kg.
|
Tgl. .....................................
...................................... Kg.
|
2.
|
|
Tgl. .....................................
...................................... Kg.
|
Tgl. .....................................
...................................... Kg.
|
3.
|
|
Tgl. .....................................
...................................... Kg.
|
Tgl. .....................................
...................................... Kg.
|
4.
|
|
Tgl. .....................................
...................................... Kg.
|
Tgl. .....................................
...................................... Kg.
|
5.
|
|
Tgl. .....................................
...................................... Kg.
|
Tgl. .....................................
...................................... Kg.
|
b. Keadaan
Kesehatan Jasmani
Tahun
/ Semester
|
pendengaran
|
Gigi
|
Mata
|
THT
|
keterangan
|
|
|
|
|
|
|
c. Penyakit
Berat / Kecelakaan yang Pernah Diderita
No
|
Tanggal
/ Tahun
|
Nama
Penyakit
|
Keceakaan
Menderita
|
Lamanya
|
Keterangan
|
|
|
|
|
|
|
Catatan
1. Lahir
biasa / belum waktunya / berkelainan :
.................
2. Dokter
yang biasa merawat :
.................
3. Pernah
diopersi tahun :
.................
I. PERKEMBANGAN
SOSIAL
No
|
Jenis
Keaktifan
|
Tujuan
|
Peranan
|
Keterangan
|
|
|
|
|
|
3. Konferensi
Kasus
Konferensi
kasus bersifat teerbatas dan tertutup, konferensi kasus juga bermaksud upaya
pengentasan masalah. Fungsi utama bimbingan yang diemban loeh penyelenggaraan
konferensi kasus ialah fungsi pemahaman dan pengentasan.materi konferensi kasus
dalam bidang bimbingan adalah membeicarakan segenap aspek permasalahan baik
menyangkut aspek-aspek pribadi dan pengembangannya. Tidak setiap konferensi
kasus dikaji kesemmua bidang bimbingan, tetapi terganntung dari cakupan masalah
siswa yang diajukan dalam konferensi kasus. Dilaksanakan hanya untuk penanganan
suatu masalah siswa yang diperlukan tambahan masukan dari berbagai pihak
tertentu yang diyakini dapat membantu enangananan masalah siswa seperti orang
tua murid, wali kelas, guru mata pelajaran dan pihak yang bersangkutan.
Penyelenggaraan konferensi kasus harus dibicarakan dahulu dan mendapat
persetujuan dari siswa yang bermasalah. Sehinggapenyelenggaraan konferensi
kasus seluruh pembicaraan melaksanakan asas kerahasiaan. Seluruh peserta harus
diyakini dan memiliki sikap yang teguh untuk merahasiakan segenap aspek
yangdibicarakan. Hasil penyelenggaraan konferensi kasus diintegrasikan kedalam
himpunan data pribadi siswa.
4. Kunjungan
Rumah
Memiliki dua tujuan yang pertama
untuk memperoleh berbagai keterangan / data yang diperlukan dalam pemahaman
lingkungan dan permasalahan siswa. Kedua untuk pembahasan dan pengemtasan
permasalahan siswa. Fung utamannya ialah fungsi pemahaman dan pengentasan.
Materi kunjungan rumah akan dipeolehnya berbagai data keterangan, meliputi:
a. Kondisi
rumah dan orang tua
b. Fasikitas
belajar yang ada di rumah
c. Hubungan
antara anggota
d. Sikap
dan kebiasaan siswa dirumah
e. Beragai
pendapat orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam perkembangan anak dan
pengentasan masalah siswa
f. Komitmen
orang tua dan anggota kelluarga lainnya dalam perkembangan saiwa dan
pengentasan masalah siswa.
Materi ini hendaknya dibina melalui
kunjunnngan rumah menyankut seluruh bidang bimbingan dan konselingyaitu bidang
pribadi, sosial, belajar dan karier
Pembimbing
perlu periapan berupa:
a. Pembicaraan
dengan siswa yang bersangkutan tentang rencana kunjungan rumah
b. Rencana
yang matang mencakup waktu kunjungan, hal yang akan dibicarakan, hal yang akandiobservasi
komitemen akan dimintakan pada orang tua.
c. Pemberitahuan
kepada orang tua yang akan dikunjungi
Dalam keadaan tertentu kunjungan
rumah dapat diganti dengan pemanggilan orang tua ke sekolah. Persiapan dan
prosedur pemanggilan data dasarnya sejalan dengan persiapan dan prosedur
kunjungan rumah.
5. Alih
Tangan Kasus
Tujuan
dan fungsi alih tangan kasus diartikan bahwa wali kelas, guru mata pelajaran,
staf sekolah, atau orang tua mengalih tangankan siswa kepada konselor sekolah.
Sebaliknya konselor sekolah menemukan siswayang bermasalah dalam bidang
pemahaman/ penguasaan materipelajaran / latihan secara khusus dapat
megalihtangankansiswa kepada guru mata pelajaran, untuk mendapatkan perbaikan
aau program pengayaan. Dapat pula dialihkan kepada ahli lain yang relevan.
Fungsi utamanya adalah fungsi pengentasan.
Materi
alih tangan kasus pada pokok kasus yang dialihkatangankan adalah keseluruhan
kasus yang dialih tangankan. Secara khusus maternya ialah bagian permasalahan
yang belum tuntas ditangani konselor sekolah dan materi itu di luar bidang
keahlian ataupun kewenangan konselor sekolah. Materi alih tangan kasus mencakup segenap bidang bimbingan: bidang bimbingan bidang pribadi, sosial,
belajar dan karier. Dalam alih tangan kasus perlu pertimbangan terlebih dahulu
kecocokan antara inti materi perasalahan yang dialihtangankan itu dengan bidang
keahlian tempat alih tangan yang dimaksud.
Penyelengaraan
alih tangan kasus hanya dilakukan apabila konselor sekolah menjumpai kenyataan
bahwa sebagian atau keseluruhan inti permasalahan siswa berada di luar
kemampuan/ kewenangan konselor sekolah. Dengan demikian semua masalah
memerlukan alih tangan kasus.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pola pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah memiliki beberapa bagian pembahasan. Diantaranya adalah pendekatan
atau strategi dasar dan pola umum 17 yang meliputi pengetahuan wawsan bimbingan
dan konseling, empat bidang bimbingan dan konseling, tujuh layanan bimbingan
dan konseling, dan lima layanan pendukung bimbingan dan konseling. Pengetahuan
wawsan bimbingan dan konseling yang harus dimiliki seorang konselor yaitu
mengenai konsep dasar, fungsi, landasan, asas, dan prinsip-prinsip bimbingan
dan konseling. Bidang bimbingan meliputi
bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir. Sedang layananan bimbingan
dan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan/penyaluran,
pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan konseling kelompok.
Dan yang terakhir adalah kegiatan bimbingan dan konseling yang meliputi
kegiatan pokok aplikasi instrumentasi bimbingandan konseling, himpunan data,
konferensi kasus, kunjungan rumah dan alih tangan kasus. Dari seluruh
pembahasan ini harus dipelajari dengan benar agar dalam pelaksanaan pelayanan
bimbingan dan knseling akan terselenggara dengan baik dan benar. Masalah yang
dihadapi klien cepat selesai dan dapat ditangani dengan teapt serta klien dapat
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya secara optimal.
B.
SARAN
Sebaiknya kita sebagai
mahasiswa calon guru sekolah dasar harus mempelajari bab ini dengan
sungguh-sungguh dan serius. Karena hal ini akan mempengaruhi perkembangan siswa
yang kita ajar (klien) nantinya. Ketika kita dihadapkan pada suatu kondisi
untuk menyelesaikan suatu masalah yang sedag dialami oleh siswa kita atau
klien, kita harus mengetahui langkag yang terbaik. Jika salah dalam mengambil
keputusan maka akan berakibat fatal. Selain mempelajari pola pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah, kita juga harus mempelajari atau mengetahui
bagaimana sifat dan karakter dari pada klien atau siswa yang kita ajar. Karena
hal ini akan membantu kita dalam memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi
klien dan dapat mengembangkan siswa secar optimal sesuai dengan potensi yang
dimilikinya
No comments:
Post a Comment