MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM
‘
BUNYI ‘
Disusun
oleh:
Dewi
Insantika (1401412175)
Endah
Rahmawati (1401412177)
Fatia
Ulfa (1401412199)
Novita
wulandari (1401412543)
Imanis
destrya sari (1401412544)
Ahmad
fakhruki (1401412546)
PDGS
UPP TEGAL
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2012
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tim penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang dengan pokok
bahasan “Bunyi “ dengan tepat waktu dan tanpa halangan suatu apapun.
Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas Pendidikan
IPA Universitas Negeri Semarang dan agar
pembaca dapat mengetahui apa itu bunyi dan manfaatnya bagi manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini tim penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Seperti pepatah “tak ada gading yang tak retak” tim
penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik materi maupun
cara penulisannya. Namun demikian tim penulis telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki untuk bisa menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, tim
penulis dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima masukan, saran dan kritik guna menyempurnakan
makalah ini.
Semoga dengan makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan
yang luas terhadap pembaca.
Tegal,26
November 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………… i
KATA
PENGANTAR……………………………………………………….. …… ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………… iii
BAB
I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
A. Latar
belakang………………………………………………………........... 1
B. Rumusan
masalah…………………………………………………………. 1
C. Tujuan
& manfaat penulisan………………………………………………. 1
BAB
II PEMBAHASAN…………………………………………………. ……. 2
1. Pengertian
Bunyi………………………………………………….......... 2
2. Komposisi
Bunyi………………………………………………………... 2
·
Syarat terdengarnya
bunyi………………………………………. 2
·
Karakteristik
bunyi……………………………………………… 3
·
Cepat rambat
bunyi…………………………………………….. 3
·
Pemantulan
bunyi………………………………………………. 4
·
Kekuatan
bunyi…………………………………………………. 5
·
Rumus-rumus
bunyi…………………………………………….. 5
3. Sifat-sifat
bunyi…………………………………………………………. 7
4. Manfaat
Bunyi dalam kehidupan………………………………………. 8
BAB
III PENUTUP……………………………………………………………. 9
A. Kesimpulan……………………………………………………………… 9
B. Saran…………………………………………………………………….. 9
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………….. 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Setiap
hari, kita mendengar berbagai macam suara. Atau dalam bahasa IPA disebut bunyi. Bunyi yang kita dengar ada yang
menyenangkan da nada pula yang membisingkan. Ada bunyi yang keras, lemah,
tinggi, rendah, dan sebagainya. Kita dapat mendengar bunyi dari alat music.
Alat music akan mengeluarkan bunyi jika dimainkan. Tapi, dalam keadaan diam,
alat music tidak mengeluarkan bunyi.
Pada saat bicara, pita suara yang terdapat di
dalam tenggorokan kita bergetar. Itu merupakan tanda jika bunyi dikeluarkan
oleh benda yang bergetar. Tanpa bunyi manusia akan kesulitan untuk
berkomunikasi. Maka dari itu, bunyi merupakan hal yang terpenting dalam
kehidupan kita sehari-hari.
Bunyi sebagai suatu fenomena alam sangat
menunjang kehidupan manusia. Informasi yang sangat berarti bagi perkembangan
manusia dimungkinkan karena adanya bunyi . Pagelaran music yang member
kesegaran rohani tak mungkin dinikmati tanpa adanya bunyi dan alat pendengar.
Alangkah sunyinya kehidupan ini tanpa bunyi. Apakah ada tempat dibumi ini
dimana bunyi sedikit pun tidak terdengar? Mengapa bunyi itu dapat kita dengar
dan bagaimana prosesnya sampai kita dapat mendengarnya?semuanya kan dipelajari
dalam pokok bahasan makalah ini.
B. Rumusan
masalah
1. Apa
pengertian dari bunyi?
2. Apa
saja komposisi dalam bunyi?
3. Apa
saja sifat-sifat bunyi?
4. Apa
manfaat bunyi dalam kehidupan?
C. Tujuan
dan Mnafaat Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Alam yakni mengenai bunyi serta kaitannya dalam kehidupan
manusia sehari-hari.
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya wawasan pembaca
tentang bunyi dan mengajak para pembaca untuk memahami dan ikut mencoba
memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul pada kaitannya dengan bunyi
itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
BUNYI
Gelombang
Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Energi bunyi tersebut berasal dari benda
yang bergetar, getaran yang merambat disebut gelombang. Bunyi merupakan gelombang
longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh
partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami
getaran.
Kita
dapat mendengar bunyi karena bunyi tersebut merambat dari sumber bunyi sampai
telinga kita. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan udara disekitarnya,
selanjutnya molekul udara yang bergetar akan menjalar sampai telinga kita.
Getaran molekul udara membentuk rapatan dan regangan.
Apabila
sebuat senar gitar kita petik maka akan terjadi getaran pada senar gitar yang
menimbulkan bunyi. Jika senar dawai gitar tersebut kita pegang, maka getaran
dan bunyi pada senar akan hilang. Ketika beduk dipukul, atau gitar di petik,
senar gitar atau beduk tampak bergetar waktu dibunyikan. Saat senar bergetar
terdengarlah bunyi. Bunyi gitar akan melemah jika getarannya melemah, akhirnya
bunyi pun menghilang.
Kebanyakan suara adalah merupakan
gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan
dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
2. KOMPOSISI BUNYI
Dalam komposisi ini yang dibahas adalah syarat
terdengarnya bunyi,karakteristik bunyi,bagaimana cepat rambat bunyi,bagaimana
bunyi dapat memantul,apa yang mempengaruhi kekuatan bunyi dan rumus-rumus
bunyi.
Syarat Terdengarnya Bunyi
Syarat terdengarnya
bunyi ada 3 macam:
1. Ada
medium
Bunyi dapat merambat
melalui benda gas seperti udara. Bunyi Guntur dapat kita dengar karena ada
udara. Cepat rambat bunyi di udara pada suhu 200C adalah 343 m per
detik.
Bunyi dapat pula
merambat melalui benda cair seperti untuk mencari harta karun atau kapal yang
tenggelam di dasar laut. Cepat rambat bunyi di air kira-kira 1.500 m per detik.
Selain itu, bunyi dapat
merambat melalui benda padat seperti jika kita mengetuk meja dengan pensil.
Cepat rambat bunyi di baja kira-kira 6.000 m per detik.
2. Ada
sumber bunyi
Semua getaran benda
yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Contohnya : bunyi gong yang
dipukul dan bunyi seruling yang ditiup dan sebagainya.
3. Ada
pendengar
Pendengar bunyi yaitu
manusia dan hewan-hewan.
Karakteristik
Bunyi
Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain :
·
Nada adalah bunyi yang
frekuensinya teratur.
·
Desah adalah bunyi yang
frekuensinya tidak teratur.
·
Timbre adalah warna
bunyi, berupa keseluruhan kesan
pendengaran yang kita peroleh dari sumber bunyi, setelah dipengaruhi resonansi
dan zat pengantar. Warna
bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda.
·
Dentum adalah bunyi
yang amplitudonya sangat besar dan terdengar mendadak.
Cepat
Rambat Bunyi
Cepat
rambat bunyi dipengaruhi oleh jenis medium perambatannya. Medium udara, air,
zat padat dan suhu akan menghasilkan
cepat rambat bunyi yang berbeda-beda. Semakin padat suatu medium makin rapat pula partikel dalam medium dan
makin kuat gaya kohesi diantara partikel medium tersebut.
Sehingga suatu bagian dari medium yang bergetar akan
menyebabkan bagian lain ikut bergetar secara cepat.
Demikian
pula dengan suhu suatu medium. Makin tinggi suhu suatu medium, makin cepat
getaran partikel-partikel dalam medium tersebut, sehingga proses
perpindahan getaran semakin cepat.
Karena bunyi merupakan
gelombang maka bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2
faktor yaitu :
1. Kerapatan
partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium maka
semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat
padat.
2. Suhu
medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi
merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan matematis (v = v0 +
0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu
medium.
Bunyi
bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu
ü Infrasonik
adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa mendengan
bunyii infrasonik adalah jangkrik.
ü Audiosonik
adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz.
ü Ultrasonik
adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk yang dapat mendengar
ultrasonik adalah lumba-lumba dan kelelawar.
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224
km/jam. Bunyi merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah.
Di udara tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000
km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara
Rumus mencari cepat rambat bunyi adalah v=s:t Dengan s panjang Gelombang bunyi
dan t waktu.
Pemantulan Bunyi
Pada
suhu udara 15 derajat selsius bunyi dapat merambat di udara bebas pada
kecepatan 340 meter per detik. Rumus cepat rambat bunyi adalah v = S/t yaitu
jarak tempuh dibagi waktu tempuh. Suhu udara yang lebih panas atau lebih dingin
memengaruhi kecepatan bunyi di udara. Semakin rendah suhu udara makan cepat
rambat bunyi semakin cepat karena partikel udara lebih banyak.
Jenis-Jenis Bunyi
Pantul Terdapat beberapa jenis bunyi pantul yaitu, gaung, dan gema.
Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam
yaitu :
Ø Bunyi
pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi
asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul
jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter)
Ø Gaung
adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Biasanya
terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter. Sehingga bunyi asli menjadi tidak
jelas. Timbulnya gaung didalam gedung sangat merugikan sehingga gaung harus
diredam atau di serap, bahan yang biasa digunakan untuk dapat mencegah
terjadinya gaung adalah gabus, busa,dan kapas.
Ø Gema
adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada
jarak lebih dari 20 meter. Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu permukaan, seperti tebing
pegunungan, dan kembali kepada kita segera setelah bunyi asli dikeluarkan. Meskipun suara yang dihasilkan lebih lemah dari bunyi
asli.
Kekuatan Bunyi
Bunyi yang kuat bebeda dengan bunyi yang tinggi.
Kekuatan bunyi tidak ditentukan oleh frekuensi bunyi, tetapi oleh hal-hal yang
lain, khususnya; amplitudo, resonansi, dan jarak.
Amplitudo adalah lebar
getar atau simpang getar yang dibuat oleh sumber bunyi. Semakin lebar getaranya, semakin kuat
pula bunyinya.
Resonansi
berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya dilakukan oleh benda atau
bagian terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini akan menambah kekuatan
getar sumberbunyi.
Contoh gitar; walaupun sumber bunyinya pada senar, namun kekuatannya bunyinya lebih berasal dari kotak kayunya. Sebab, udara di dalam kotak itulah pelaku resonansi, yang justru lebih kuat daripada sumber bunyi. Sehingga kotak tersebut dinamakan kotak resonator. Namun kotak resonatornya hanya berlaku pada gitar accostic. Pada gitar elektrik resonansi dibuat oleh proses elektrik.
Contoh gitar; walaupun sumber bunyinya pada senar, namun kekuatannya bunyinya lebih berasal dari kotak kayunya. Sebab, udara di dalam kotak itulah pelaku resonansi, yang justru lebih kuat daripada sumber bunyi. Sehingga kotak tersebut dinamakan kotak resonator. Namun kotak resonatornya hanya berlaku pada gitar accostic. Pada gitar elektrik resonansi dibuat oleh proses elektrik.
Jarak
dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak antara sumber bunyi
dengan alat pendengar atau penerima. Memakin dekat, akan semakin keras
bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan bunyi juga dapat diiukur. Biasanya
digunakan satuan decibel yang disngkat db.
Angka
petunjuk antara 0 db sampai kurang lebih 120 db. Sebagai bandingan; bunyi biola
selembut-lembutnya yang setara dengan siulan kita lebih kurang 20 db. Sedangkan
bagian kuat dari pemain orkes besar kurang lebih hanya mencapai 95 db.
Rumus-rumus
yang berhubungan dengan bunyi
Bunyi
memerlukan waktu untuk merambat melalui medium udara dari satu tempat ke
tempat lainnya. jarak yang ditempuh bunyi dalam waktu satu sekon
disebut Cepat Rambat Bunyi. Jika jarak yang ditempuh
bunyi s dan waktu yang diperlukan t, cepat rambat bunyi v dapat dirumuskan :
V=s/t
V
= cepat rambat bunyi (m/s)
s
= Jarak tempuh bunyi (m)
t = waktu yang diperlukan (s) .
Pada
pembahasan gelombang waktu yang diperlukan untuk satu gelombang adalah Periode T =
T
sedangkan jarak tempuh bunyi adalah panjang gelombang s = λ, sehingga :
V=s/t=
Tλ =λ.f karena f = T
Dimana
: V = cepat rambat bunyi (m/s)
T= Periode (s)
λ = Panjang gelombang (m)
λ = Panjang gelombang (m)
f =
frekuensi gelombang (Hz)
Contoh soal
:
1) Pada
suatu saat terlihat kilat dan 20 sekon kemudian baru terdengar gunturnya. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 340 m/s.
berapa jarak asal suara dengan pengamat?
Diketahui : V
= 340 m/s
t = 20 sekon
Ditanyakan : S = …….?
Jawab
: S=V . t
= 340 m/s . 20 s
= 6.800 m
= 340 m/s . 20 s
= 6.800 m
S = 6,8 km
2) Berapakah
panjang gelombang bunyi yang memiliki frekuensi 2 KHz yang merambat di udara.
Jika cepat rambat bunyi diudara adalah 340 m/s ?
Diketahui
: f = 2 KHz = 2000 Hz
V
= 340 m/s
Ditanyakan : λ
= …….?
Jawab
: λ =f.v
=2000.340
= 0,17 m
3. SIFAT-SIFAT
BUNYI
Sifat-sifat bunyi meliputi :
ü Gelombang bunyi memerlukan medium
dalam perambatannya .
Karena gelombang
bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam perambatannya bunyi memerlukan
medium. Medium atau zat perantara ini
dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat
merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
Salah
satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga
dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut
pantul juga berlaku pada gelombang
bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi dalam ruang tertutup
dapat menimbulkan gaung.
ü Gelombang bunyi
mengalami pembiasan (refraksi).
Salah satu sifat gelombang adalah
mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari misalnya
pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras dari pada siang hari. Hal
ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin
daripada dilapisan bawah. Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih
kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil
daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari
medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada
siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah.
ü Gelombang bunyi
mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang
bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara memiliki
panjang gelombang
dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti yang kita ketahui,
bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan. Peristiwa
difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin mobil
ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang
oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.
ü Gelombang
bunyi mengalami perpaduan (interferensi).
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau
interferensi, yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif
(penguatan bunyi) dan interferensi
destruktif (pelemahan bunyi). Misalnya waktu kita berada diantara dua
buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama
maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian
Merambat membutuhkan medium.
destruktif (pelemahan bunyi). Misalnya waktu kita berada diantara dua
buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama
maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian
Merambat membutuhkan medium.
4. MANFAAT
BUNYI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Beberapa Manfaat adanya bunyi, antara lain :
a) Sifat-sifat
gelombang bunyi, seperti sifat pemantulan, nada, dan frekuensi ultrasonik,
bermanfaat dalam kehidupan manusia. Dengan adanya tangga nada, umat manusia
menjadi lebih “manusia”. Nada-nada dilantunkan sebagai ekspresi pemikiran,
motivasi, dan emosi.
b) Mendeteksi
adanya tumor, menyelidiki otak, hati, dan liver, menghancurkan batu ginjal.
c) Tentu
kita pernah mendengar apa yang disebut dengan USG (Ultrasonografi) sebagai
metode untuk mendeteksi janin. Walaupun penggunaan gelombang ultrasonik kalah
akurat dengan sinar-X (rontgen), namun belum pernah ditemukan hingga saat ini
efek samping dari penggunaan gelombang ultrasonik dibandingkan dengan
penggunaan sinar-X.
d) Penggunaan
bersama-sama gelombang ultrasonik dan sifat pemantulan digunakan dalam alat
yang disebut SONAR (Sound Navigating Ranging) bermanfaat untuk
mengukur kedalaman laut, mendeteksi ranjau, kapal tenggelam, letak palung laut,
dan letak kelompok ikan.
e) Selain
di laut, di darat pun gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk mendeteksi
kandungan minyak dan mineral dalam bumi.
f) Pemantulam
bunyi dapat digunakan untuk mengukur panjang lorong gua, atau menyelidiki
kerusakan logam.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia
tidak akan pernah bisa lepas yang ada kaitannya dengan bunyi. Bunyi merupakan
gelombang longitudinal yang dihasilkan dari benda-benda yang bergetar. bunyi
memiliki sifat-sifat dan karakteristik tertentu.
Dalam perambatannya bunyi memerlukan
waktu dan medium untuk merambat dari satu benda menuju benda yang lainnya. Tiap
medium memiliki waktu yang berbeda dalam perambatannya. Perambatan bunyi tidak
dipengaruhi oleh frekuensi. Dengan adanya bunyi, kehidupan manusia dapat
terbantu.
B. Saran
Pemanfaatan bunyi seharusnya perlu
mempertimbangkan sisi yang lain. Tidak hanya hal Positif yang diambil tapi perlu adanya
pemikiran terhadap dampak negatifnya. Dalam pemanfaatan bunyi tidak mengganggu
aktifitas manusia yang lainnya seperti ketika mendengarkan music atau yang
lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Kaligis,
Jenny R. E. dkk.1991.Pendidikan IPA.Jakarta
: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
No comments:
Post a Comment